Bisakah Indonesia Gunakan Myanmar untuk Seimbangkan AS dan China?

Senin, 15 Maret 2021 - 09:23 WIB
loading...
A A A
Suoneto mengatakan Biden harus mencoba meningkatkan hubungan pribadinya dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang hubungannya dengan pendahulu Biden Donald Trump digambarkan oleh para analis sebagai "transaksional".

Area Kerjasama

Menurut Suoneto, pemerintahan Widodo mungkin ingin meningkatkan kerjasama dengan AS di empat bidang: pembangunan infrastruktur, perdagangan, pengembangan sumber daya manusia, dan perawatan kesehatan.

Sementara menurut Nabbs-Keller, AS mungkin paling tertarik pada pertahanan, demokrasi, dan kerja sama ekonomi.

Dalam hal infrastruktur dan perdagangan dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Beijing berada di atas Washington. China merupakan investor asing terbesar kedua di Indonesia tahun lalu dengan total realisasi investasi USD4,8 miliar. AS berada di peringkat kedelapan dengan USD749,9 juta.

Reuters melaporkan Menteri Keuangan AS Janet Yellen pekan ini menelepon Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani. Yellen menyatakan niat Washington untuk memperluas hubungan dengan Indonesia, membantu pemulihan ekonomi dari pandemi virus korona dan bekerja sama dalam mengatasi perubahan iklim.

Perdagangan antara Indonesia dan AS tahun lalu berjumlah sekitar USD27,2 miliar, dibandingkan dengan USD71,4 miliar antara Indonesia dan China, mitra dagang terbesar negara Indonesia. Ini merupakan data Kementerian Perdagangan Indonesia.

“Perpanjangan Washington tahun lalu dari akses Indonesia ke perjanjian tarif preferensial, yang ditetapkan di bawah program Sistem Preferensi Umum, adalah pengakuan atas kepentingan strategis Indonesia, tetapi AS tahu bahwa mereka perlu berbuat lebih banyak di Asia Tenggara untuk bersaing dengan perdagangan China yang ekspansif dan keterlibatan infrastruktur,” kata Nabbs-Keller.

Namun AS memiliki hubungan pertahanan yang lebih maju dengan Indonesia. Penjualan peralatan pertahanan antarpemerintah telah mencapai USD1,88 miliar, dengan pesawat terbang, senjata api, dan elektronik di antara barang-barang yang paling sering diperdagangkan. Itu merupakan data Departemen Luar Negeri AS.

Tahun lalu, Indonesia menerima USD14 juta pendanaan militer dan lebih dari USD2,3 juta dana pendidikan dan pelatihan militer dari AS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1409 seconds (0.1#10.140)