Setahun Ditutup, Nepal Kembali Buka Gunung Everest untuk Pendaki

Kamis, 11 Maret 2021 - 17:24 WIB
loading...
Setahun Ditutup, Nepal...
Otoritas Nepal sebut ratusan endaki asing kemungkinan akan mencoba mendaki gunung setinggi 8.849 meter di puncak musim pendakian yang dimulai pada bulan April. Foto/REUTERS
A A A
KATHMANDU - Ratusan pendaki akan kembali ke Gunung Everest untuk pertama kalinya bulan depan dalam kondisi yang ketat. Pemerintah Nepal menutup Gunung Everest pada tahun lalu untuk meredam penyebaran Covid-19.

Pejabat departemen pariwisata Nepal, Mira Acharya menuturkan, lebih dari 300 pendaki asing kemungkinan akan mencoba mendaki gunung setinggi 8.849 meter di puncak musim pendakian yang dimulai pada bulan April.

Jumlah ini menyaingi rekor 381 pendaki yang mencoba mendaki gunung tersebut di periode yang sama di 2019.Baca juga: China dan Nepal Revisi Ketinggian Gunung Everest

"Jumlah ini, meskipun ada persyaratan karantina selama satu minggu dan sertifikat yang menunjukkan bahwa pendaki dinyatakan negatif terkena virus," kata Acharya, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (11/3/2021).

Garrett Madison dari Madison Mountaineering yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengatakan dia sedang memimpin "tim besar" pendaki ke Everest pada musim pendakian April hingga Mei.

"Kami tidak takut dengan Covid-19, tetapi akan mengambil tindakan pencegahan," kata Madison.Baca juga: Ketahuan Berbohong, Nepal Larang Pendaki India Daki Gunung Everest

Delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia termasuk Everest seluruhnya atau sebagian berada di Nepal, dan ratusan pendaki asing menyumbangkan pendapatan jutaan dolar setiap tahun untuk negara yang kekurangan uang itu.

Nepal menutup pegunungannya pada Maret tahun lalu sebagai bagian dari langkah-langkah ketat untuk mengendalikan virus korona yang telah menginfeksi 274.973 orang dan menyebabkan 3.012 kematian secara nasional sejauh ini.

Negara tersebut memulai kampanye vaksinasi dengan suntikan AstraZeneca yang diberikan oleh India pada bulan Januari. Infeksi menurun dengan 104 kasus baru dilaporkan kemarin, di mana jumlah itu jauh kecil dari 5.743 kasuspada bulan Oktober, yang merupakan puncak pandemi di negara itu.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hakim AS Perintahkan...
Hakim AS Perintahkan China Bayar Ganti Rugi Rp391 Triliun dalam Kasus Covid-19
Agama Warga Negara Nepal...
Agama Warga Negara Nepal dan Persentasenya
3 Proyek Kontroversial...
3 Proyek Kontroversial yang Dituding Dijalankan USAID, dari Senjata Biologis hingga Covid
Elon Musk: USAID Danai...
Elon Musk: USAID Danai Riset Senjata Biologis, Termasuk Proyek Kemunculan Covid-19
Perdagangan Pengantin...
Perdagangan Pengantin Kian Marak, China Dituding Tutup Mata
Kronologi CIA Ubah Pandangan...
Kronologi CIA Ubah Pandangan Asal-usul Covid-19, dari Kebocoran Laboratorium?
Pendakian ke Gunung...
Pendakian ke Gunung Gede Pangrango Ditutup Imbas Peningkatan Gempa Vulkanik
Putin Berharap Rusia...
Putin Berharap Rusia Tak Perlu Gunakan Senjata Nuklir untuk Akhiri Konflik di Ukraina
China Uji Coba Bom Hidrogen...
China Uji Coba Bom Hidrogen Hasilkan Suhu 1.000 Derajat Celsius, Jauh Lebih Dahsyat dari TNT
Rekomendasi
Prakiraan Cuaca Jakarta...
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini: Hujan Ringan Guyur Jaksel hingga Jakut Siang Nanti
Vanessa Zee Pulang dari...
Vanessa Zee Pulang dari Indonesian Idol XIII, Siap Lanjutkan Karier Jadi Penyanyi
Ini Kendaraan Listrik...
Ini Kendaraan Listrik Terbaik di PEVS 2025, dari Mobil Penumpang hingga Truk
Berita Terkini
Sudah Lemahkah Israel...
Sudah Lemahkah Israel hingga Rudal Houthi Bobol Iron Dome, David's Sling, Arrow, dan THAAD?
Putin: Rusia Berdiri...
Putin: Rusia Berdiri Sendiri Melawan Barat
Rudal Houthi Sukses...
Rudal Houthi Sukses Serang Bandara Ben Gurion, Israel Marah dan Ancam Balas Dendam
Siapa Saja Elemen di...
Siapa Saja Elemen di Yaman yang Ingin Melemahkan Houthi?
100 Hari Berkuasa, Kekayaan...
100 Hari Berkuasa, Kekayaan Keluarga Trump Naik Drastis hingga Rp47 Triliun, Apa Pemicunya?
Putin Selalu Memikirkan...
Putin Selalu Memikirkan Siapa Penggantinya
Infografis
AS Setujui Penjualan...
AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 T untuk F-16 ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved