Polemik Investigasi Covid-19 Memanas, China Serang Balik AS
loading...
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China menyerang balik pemerintah Amerika Serikat (AS) atas penyelidikan asal-usul virus corona baru penyebab Covid-19 .
Dalam sebuah tajuk rencana, surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah menuduh Washington bermain-main dengan virus itu, dan mengatakan pemerintahan Trump telah berusaha keras untuk secara politis dan secara hukum meminta pertanggungjawaban China atas pandemi Covid-19.
"Ini tidak masuk akal. Tetapi Washington berusaha untuk mengurangi tanggung jawab tindakan yang bodoh dan ketidakmampuannya," bunyi editorial surat kabar tersebut.
“Untuk membuat omong kosongnya tampak rasional, AS menginginkan kesimpulan yang mengklaim bahwa Wuhan adalah asalnya, idealnya virus itu bocor dari laboratorium Wuhan," lanjut tulisan media pemerintah China tersebut.
“Namun, apa yang baru-baru ini ditemukan Washington bertentangan dengan keinginannya. Temuan-temuan baru berpotensi mengubah timeline wabah virus corona di AS, dengan sejumlah besar kasus Covid-19 salah diklasifikasikan sebagai influenza musim dingin lalu." (Baca: Selain Indonesia, Ratusan Negara Dukung Penyelidikan Covid-19 )
“Bagaimana jika investigasi menemukan AS adalah asal dari virus corona? Itu akan menghancurkan narasi administrasi Trump dan strategi pemilu ulangnya," imbuh editorial tersebut yang dikutip Selasa (19/5/2020).
Editorial itu juga mengulangi pengumuman Presiden Xi Jinping bahwa China akan menyambut setiap pertanyaan tentang Covid-19 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Reaksi China ini keluar setelah administrasi Trump menuduh WHO membiarkan pandemi Covid-19 berputar di luar kendali dengan mengorbankan banyak nyawa.
"Kita harus jujur tentang salah satu alasan utama wabah ini berputar di luar kendali," kata Menteri Kesehatan AS Alex Azar semalam, dalam pidatonya di Majelis Kesehatan Dunia (WHA) PBB.
"Ada kegagalan oleh organisasi ini untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dunia, dan kegagalan itu menelan banyak korban jiwa," ujar Azar.
"Kami melihat bahwa WHO gagal dalam misi intinya yaitu berbagi informasi dan transparansi ketika negara-negara anggota tidak bertindak dengan itikad baik," lanjut dia. "Ini tidak akan pernah terjadi lagi." (Baca juga: Ratusan Negara Serukan Investigasi Covid-19, Presiden China Siap Bicara )
Presiden China Xi Jinping dalam pidatonya di WHA semalam telah membela catatan negaranya tentang penanganan virus corona baru; SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Dia menegaskan bahwa Beijing mendukung penyelidikan yang dipimpin WHO terhadap pandemi dan menjanjikan bantuan USD2 miliar untuk membantu mengatasi penyakit ini.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah mendukung seruan Australia soal penyelidikan asal-usul pandemi Covid-19. Australin dan Uni Eropa menjadi sponsor resolusi untuk penyelidikan tersebut. Ratusan negara di dunia, termasuk Indonesia, ikut mendukung. "Kami bersama mereka!," tulis Trump via akun Twitter-nya, @realDonaldTrump.
Dalam sebuah tajuk rencana, surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah menuduh Washington bermain-main dengan virus itu, dan mengatakan pemerintahan Trump telah berusaha keras untuk secara politis dan secara hukum meminta pertanggungjawaban China atas pandemi Covid-19.
"Ini tidak masuk akal. Tetapi Washington berusaha untuk mengurangi tanggung jawab tindakan yang bodoh dan ketidakmampuannya," bunyi editorial surat kabar tersebut.
“Untuk membuat omong kosongnya tampak rasional, AS menginginkan kesimpulan yang mengklaim bahwa Wuhan adalah asalnya, idealnya virus itu bocor dari laboratorium Wuhan," lanjut tulisan media pemerintah China tersebut.
“Namun, apa yang baru-baru ini ditemukan Washington bertentangan dengan keinginannya. Temuan-temuan baru berpotensi mengubah timeline wabah virus corona di AS, dengan sejumlah besar kasus Covid-19 salah diklasifikasikan sebagai influenza musim dingin lalu." (Baca: Selain Indonesia, Ratusan Negara Dukung Penyelidikan Covid-19 )
“Bagaimana jika investigasi menemukan AS adalah asal dari virus corona? Itu akan menghancurkan narasi administrasi Trump dan strategi pemilu ulangnya," imbuh editorial tersebut yang dikutip Selasa (19/5/2020).
Editorial itu juga mengulangi pengumuman Presiden Xi Jinping bahwa China akan menyambut setiap pertanyaan tentang Covid-19 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Reaksi China ini keluar setelah administrasi Trump menuduh WHO membiarkan pandemi Covid-19 berputar di luar kendali dengan mengorbankan banyak nyawa.
"Kita harus jujur tentang salah satu alasan utama wabah ini berputar di luar kendali," kata Menteri Kesehatan AS Alex Azar semalam, dalam pidatonya di Majelis Kesehatan Dunia (WHA) PBB.
"Ada kegagalan oleh organisasi ini untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dunia, dan kegagalan itu menelan banyak korban jiwa," ujar Azar.
"Kami melihat bahwa WHO gagal dalam misi intinya yaitu berbagi informasi dan transparansi ketika negara-negara anggota tidak bertindak dengan itikad baik," lanjut dia. "Ini tidak akan pernah terjadi lagi." (Baca juga: Ratusan Negara Serukan Investigasi Covid-19, Presiden China Siap Bicara )
Presiden China Xi Jinping dalam pidatonya di WHA semalam telah membela catatan negaranya tentang penanganan virus corona baru; SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Dia menegaskan bahwa Beijing mendukung penyelidikan yang dipimpin WHO terhadap pandemi dan menjanjikan bantuan USD2 miliar untuk membantu mengatasi penyakit ini.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah mendukung seruan Australia soal penyelidikan asal-usul pandemi Covid-19. Australin dan Uni Eropa menjadi sponsor resolusi untuk penyelidikan tersebut. Ratusan negara di dunia, termasuk Indonesia, ikut mendukung. "Kami bersama mereka!," tulis Trump via akun Twitter-nya, @realDonaldTrump.
(min)