Sebut Nasi Tak Boleh Dimakan dengan Tangan, Eks Kepala Pelayan Kerajaan Inggris Dihujat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan kepala pelayan keluarga Kerajaan Inggris telah dihujat secara online karena menyarankan bahwa seseorang tidak boleh makan nasi dengan tangan atau jari.
Grant Harrold, yang pernah melayani Pangeran Charles dan putra-putranya, Pangeran William dan Pangeran Harry, mendapat kecaman karena posting-an Twitter yang dia buat pada hari Sabtu pekan lalu. Dalam tweet-nya, dia menyarankan orang untuk selalu menggunakan peralatan di meja makan.
“Hadirin sekalian, ingatlah kita selalu menggunakan pisau dan garpu atau sumpit untuk makan nasi!,” tulis dia via akun Twitter @TheRoyalButler.
"Kami tidak menggunakan tangan atau jari kami," lanjut Harrold, yang menyertakan emoji yang mengekspresikan kaget dalam tweet-nya.
Posting-an tersebut juga dilengkapi dengan foto seseorang yang menggunakan pisau dan garpu untuk mengikis butiran nasi terakhir di atas piring.
Banyak pengguna media sosial langsung menghujat saran Harrold karena mengesampingkan budaya makan Asia Selatan dan Tenggara yang biasanya menggunakan tangan untuk makan nasi.
“Kalau makan nasi Padang pakai pisau dan garpu kan ketinggalan asyiknya bro. Saya kasihan padamu,” tulis pengguna akun @ladydevimon_.
Yang lainnya juga tidak menerima nada merendahkan dari posting-an mantan kepala pelayan Kerajaan Inggris itu dan menepis saran Harrold.
“Terima kasih banyak tapi kami lebih suka tangan dan jari kami untuk makan dan kami tidak menyesalinya,” tulis pengguna akun @sonalika_kumar.
“Kami tidak membutuhkan lagi apa yang disebut penjajah yang beradab, kami adalah peradaban yang lebih tua dari Anda,” lanjut dia.
Beberapa pengguna menanggapi dengan mengolok-olok kebiasaan Barat, seperti lebih menyukai tisu toilet daripada bidet dan memakai sepatu di dalam ruangan.
“Katakanlah orang-orang yang tidak mencuci pantatnya dengan air dan masuk ke rumah dengan memakai sepatu,” tulis pengguna akun @arifeddy12.
“Basuh pantatmu dengan air dulu, baru kita bisa bicara,” imbuh pengguna @HanaChan3000, yang dikutip Senin (8/3/2021).
Harrold belum menanggapi kritik pedas tersebut, tetapi telah me-retweet postingan aslinya ke profil Twitter-nya.
Grant Harrold, yang pernah melayani Pangeran Charles dan putra-putranya, Pangeran William dan Pangeran Harry, mendapat kecaman karena posting-an Twitter yang dia buat pada hari Sabtu pekan lalu. Dalam tweet-nya, dia menyarankan orang untuk selalu menggunakan peralatan di meja makan.
“Hadirin sekalian, ingatlah kita selalu menggunakan pisau dan garpu atau sumpit untuk makan nasi!,” tulis dia via akun Twitter @TheRoyalButler.
"Kami tidak menggunakan tangan atau jari kami," lanjut Harrold, yang menyertakan emoji yang mengekspresikan kaget dalam tweet-nya.
Posting-an tersebut juga dilengkapi dengan foto seseorang yang menggunakan pisau dan garpu untuk mengikis butiran nasi terakhir di atas piring.
Banyak pengguna media sosial langsung menghujat saran Harrold karena mengesampingkan budaya makan Asia Selatan dan Tenggara yang biasanya menggunakan tangan untuk makan nasi.
“Kalau makan nasi Padang pakai pisau dan garpu kan ketinggalan asyiknya bro. Saya kasihan padamu,” tulis pengguna akun @ladydevimon_.
Yang lainnya juga tidak menerima nada merendahkan dari posting-an mantan kepala pelayan Kerajaan Inggris itu dan menepis saran Harrold.
“Terima kasih banyak tapi kami lebih suka tangan dan jari kami untuk makan dan kami tidak menyesalinya,” tulis pengguna akun @sonalika_kumar.
“Kami tidak membutuhkan lagi apa yang disebut penjajah yang beradab, kami adalah peradaban yang lebih tua dari Anda,” lanjut dia.
Beberapa pengguna menanggapi dengan mengolok-olok kebiasaan Barat, seperti lebih menyukai tisu toilet daripada bidet dan memakai sepatu di dalam ruangan.
“Katakanlah orang-orang yang tidak mencuci pantatnya dengan air dan masuk ke rumah dengan memakai sepatu,” tulis pengguna akun @arifeddy12.
“Basuh pantatmu dengan air dulu, baru kita bisa bicara,” imbuh pengguna @HanaChan3000, yang dikutip Senin (8/3/2021).
Harrold belum menanggapi kritik pedas tersebut, tetapi telah me-retweet postingan aslinya ke profil Twitter-nya.
(min)