Arab Saudi Waspada Rudal-rudal Iran di Gurun Irak Targetkan Kerajaan
loading...
A
A
A
Arabic Post memperkirakan Teheran memilih area spesifik itu untuk menyembunyikan rudal-rudal atau roket-roket mereka.
Pada September 2019, ketika infrastruktur minyak di Riyadh menjadi sasaran dan fasilitas Aramco diserang pesawat tak berawak (drone) yang dioperasikan Houthi Yaman, beberapa laporan mengatakan bahwa serangan itu diluncurkan dari wilayah Irak.
Saat itu, Perdana Menteri Irak Adil Abdul-Mahdi membantah negaranya digunakan untuk menyerang tetangganya.
Ketika Istana Yamamah di Riyadh diserang pada akhir Januari, pejabat keamanan Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada media asing bahwa pesawat drone yang digunakan diluncurkan dari Irak.
Milisi Irak mengaku bertanggung jawab dalam serangan itu.
"Sebagian besar serangan baru-baru ini diklaim faksi-faksi baru dan kecil, tetapi pada akhirnya, mereka semua didukung Iran dan berafiliasi dengan faksi yang lebih besar. Mereka tidak akan bergerak tanpa bimbingan dari pemimpin kelompok bersenjata utama dan Garda Revolusi Islam," ungkap seorang sumber militer Irak.
Jenderal Al-Ruwaili mengatakan kepada para perwira Irak tentang ketidaknyamanan terkait penggunaan wilayah Irak untuk menargetkan Arab Saudi.
Dia mengusulkan rencana keamanan untuk mengamankan perbatasan dan mencegah serangan serupa di masa depan.
"Kami memahami kemarahan Riyadh, dan kami mencoba meyakinkan Jenderal Al-Ruwaili," ujar sumber Irak itu.
Sumber itu menjelaskan, "Kerja sama keamanan merupakan bagian integral dari kemitraan politik dan komersial antara kedua negara."
Pada September 2019, ketika infrastruktur minyak di Riyadh menjadi sasaran dan fasilitas Aramco diserang pesawat tak berawak (drone) yang dioperasikan Houthi Yaman, beberapa laporan mengatakan bahwa serangan itu diluncurkan dari wilayah Irak.
Saat itu, Perdana Menteri Irak Adil Abdul-Mahdi membantah negaranya digunakan untuk menyerang tetangganya.
Ketika Istana Yamamah di Riyadh diserang pada akhir Januari, pejabat keamanan Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada media asing bahwa pesawat drone yang digunakan diluncurkan dari Irak.
Milisi Irak mengaku bertanggung jawab dalam serangan itu.
"Sebagian besar serangan baru-baru ini diklaim faksi-faksi baru dan kecil, tetapi pada akhirnya, mereka semua didukung Iran dan berafiliasi dengan faksi yang lebih besar. Mereka tidak akan bergerak tanpa bimbingan dari pemimpin kelompok bersenjata utama dan Garda Revolusi Islam," ungkap seorang sumber militer Irak.
Jenderal Al-Ruwaili mengatakan kepada para perwira Irak tentang ketidaknyamanan terkait penggunaan wilayah Irak untuk menargetkan Arab Saudi.
Dia mengusulkan rencana keamanan untuk mengamankan perbatasan dan mencegah serangan serupa di masa depan.
"Kami memahami kemarahan Riyadh, dan kami mencoba meyakinkan Jenderal Al-Ruwaili," ujar sumber Irak itu.
Sumber itu menjelaskan, "Kerja sama keamanan merupakan bagian integral dari kemitraan politik dan komersial antara kedua negara."