Bantah Laporan Pemerkosaan, China Sebut Eks Napi Perempuan Uighur Pezina

Selasa, 02 Maret 2021 - 14:59 WIB
loading...
Bantah Laporan Pemerkosaan,...
Bantah laporan pemerkosaan sistemik, China menyebut eks napi perempuan Uighur pezina. Foto/Ilustrasi
A A A
BEIJING - China melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap mantan tahanan Uighur dalam beberapa bulan terakhir. Itu dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menghilangkan kritik internasional terkait pelanggaran terhadap minoritas Muslim Uighur .

Sejumlah pejabat telah menyebutkan nama dan mempermalukan perempuan yang membongkar dugaan pelanggaran hak asasi yang mereka alami dalam tahanan sebagai upaya untuk membatalkan klaim tersebut. Hal itu berdasarkan tinjauan Reuters terhadap presentasi dan literatur resmi.

Tuduhan pelanggaran berat hak asasi manusia di jaringan kamp tahanan China yang luas di provinsi Xinjiang barat laut telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.



Beberapa laporan menuduh pihak berwenang China menargetkan khususnya perempuan dengan pemerkosaan sistemik dan bentuk pengendalian kelahiran paksa termasuk sterilisasi.

Dalam upaya untuk mendiskreditkan saksi perempuan atas tuduhan tersebut, pejabat China telah mengungkapkan apa yang mereka sebut sebagai data medis pribadi tentang perempuan tersebut.

Para pejabat menuduh beberapa mantan tahanan melakukan perzinahan dan salah satunya mengidap penyakit menular seksual, bukti bagi pihak berwenang China bahwa mereka adalah saksi yang tidak dapat diandalkan dengan karakter yang buruk.

Wakil kepala departemen publisitas Xinjiang, Xu Guixiang, mengatakan pada konferensi pers Desember lalu bahwa pihak berwenang China telah mengambil serangkaian tindakan untuk menegur tindakan menjijikkan beberapa media.

Di antara langkah-langkah itu adalah menerbitkan kesaksian video yang direkam sebelumnya dari mantan narapidana di kamp Xinjiang, yang digambarkan Beijing sebagai pusat pendidikan ulang yang dirancang untuk membimbing minoritas Muslim menjauh dari ekstremisme Islam dan separatisme etnis.



Tetapi konferensi pers yang dikontrol ketat itu juga telah menyaksikan pejabat China menargetkan mantan tahanan tertentu yang telah memberikan kesaksian kepada media internasional.

Dalam konferensi pers pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin menuduh seorang wanita menyebarkan kebohongan dan rumor.

Sebagai bukti, Wang menunjukkan fakta bahwa wanita itu tidak menyinggung pelecehan seksual di kamp dalam wawancara sebelumnya.

Dia juga membagikan detail medis yang diklaim tentang kesuburan wanita tersebut.

Dalam insiden serupa bulan lalu, pejabat Xinjiang membagikan apa yang mereka katakan sebagai catatan medis pribadi mantan tahanan lain, menuduhnya menderita sifilis.



Mantan tahanan lainnya digambarkan oleh seorang pejabat Xinjiang memiliki karakter yang lebih rendah.

"Dia malas dan suka kenyamanan, kehidupan pribadinya kacau, tetangganya mengatakan bahwa dia berzina selama di China," kata pejabat itu bulan lalu seperti dikutip dari Al Araby, Selasa (2/3/2021).

James Millward, profesor sejarah China di Universitas Georgetown dan pakar kebijakan Xinjiang, mengatakan kepada Reuters bahwa upaya kotor itu menunjukkan bagaimana ini tidak ada hubungannya dengan terorisme.

Setidaknya satu juta etnis Uighur dan minoritas Muslim lainnya ditahan di kamp-kamp penahanan di Xinjiang.

China telah dituduh melakukan pemerkosaan, sterilisasi paksa, penyiksaan, kerja paksa dan pelanggaran hak asasi lainnya kepada mereka.

Sebuah laporan berita BBC baru-baru ini menuduh pemerkosaan sistemik dan pelecehan seksual di kamp Xinjiang berujung pada pemberedelan kantor berita yang berbasis di Inggris itu oleh otoritas China.



Bulan lalu, Twitter menghapus postingan "tidak manusiawi" oleh kedutaan besar China di Amerika Serikat yang menyombongkan diri telah membebaskan perempuan Uighur dari masa depan sebagai "mesin pembuat bayi".

Tweet itu disambut dengan kemarahan yang meluas dari para aktivis yang menunjuk pada tuduhan kampanye meluas dan sistematis dari tindakan kontrasepsi paksa dan sterilisasi Uighur dan perempuan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang.



Angka kelahiran menurun drastis di provinsi barat laut yang mayoritas penduduknya etnis Uighur dalam beberapa tahun terakhir. Para ahli telah mengaitkan penurunan tersebut dengan praktek aborsi paksa, sterilisasi, pemasangan IUD dan penahanan karena terlalu banyak anak yang dilaporkan oleh mantan tahanan.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Penyebab Kapal China...
3 Penyebab Kapal China Muncul di Perairan Filipina, Salah Satunya Berkaitan dengan AS
5 Fakta Mahathir Mohamad,...
5 Fakta Mahathir Mohamad, Eks PM Malaysia Sebut Singapura Diambil Orang China dari Bangsa Melayu
Di Mana Pulau Sandy...
Di Mana Pulau Sandy Cay yang Diklaim China dan Filipina sebagai Wilayahnya?
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
3 Negara yang Memperebutkan...
3 Negara yang Memperebutkan Kashmir, Siapa yang Berhak?
Mahathir Mohamad: Bangsa...
Mahathir Mohamad: Bangsa Melayu Kehilangan Singapura, Jatuh ke Tangan Orang China
10 Stasiun Metro Terdalam...
10 Stasiun Metro Terdalam di Dunia, Salah Satunya di Pyongyang Mencapai 110 Meter
Siapa Pierbattista Pizzaballa?...
Siapa Pierbattista Pizzaballa? Calon Kuat Penerus Paus Fransiskus yang Berani Bela Gaza dari Zionis Israel
Tegang! Jet Tempur Pakistan...
Tegang! Jet Tempur Pakistan Usir Pesawat Militer Rafale India di Atas Kashmir
Rekomendasi
Perkuat Ekonomi Rakyat,...
Perkuat Ekonomi Rakyat, Kemenkop Percepat Pembentukan Koperasi Merah Putih di Jatim
Paradoks Pendidikan:...
Paradoks Pendidikan: Melahirkan Cendekia, Menumbuhkan Koruptor
Cinta Laura Apresiasi...
Cinta Laura Apresiasi Woman Forum 2025 MNC Group Jadi Sumber Inspirasi Perempuan
Berita Terkini
Iran Gantung Agen Mossad...
Iran Gantung Agen Mossad yang Membunuh Pejabat IRGC dan Menyerang Fasilitas Nuklir
11 menit yang lalu
Hotel di Jepang Minta...
Hotel di Jepang Minta Turis Israel Tandatangani Pernyataan Tidak Terlibat Kejahatan Perang
55 menit yang lalu
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Mati Sia-sia, Jenazahnya Dikremasi di Rusia
2 jam yang lalu
5 Alasan Mahathir Mohammad...
5 Alasan Mahathir Mohammad Membenci Singapura, Salah Satunya Hidup dalam Bayang-bayang Lee Kuan Yew
3 jam yang lalu
3 Penyebab Kapal China...
3 Penyebab Kapal China Muncul di Perairan Filipina, Salah Satunya Berkaitan dengan AS
3 jam yang lalu
Luka dan Dendam Masih...
Luka dan Dendam Masih Membara di Benak Rakyat Suriah, Makam Ayah Bashar Al Assad Dibongkar dan Jenazahnya Dicuri
4 jam yang lalu
Infografis
Elon Musk: Drone Murah...
Elon Musk: Drone Murah China Bisa Hancurkan Jet Tempur F-35 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved