Penyintas Holocaust Desak Inggris Kecam Genosida Uighur oleh China
loading...
A
A
A
LONDON - Sejumlah penyintas Holocaust telah mendesak Inggris untuk mengecam "genosida" terhadap Muslim Uighur di wilayah otonom Xinjiang di China.Desakan itu disampaikan melalui sebuah surat kepada Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Ruth Barnett dan Dorit Oliver Wolff dalam suratnya, mengundang Johnson ke pertemuan untuk membahas perlakuan China terhadap Uighur menjelang pemungutan suara di House of Commons tentang "amandemen genosida".
Dalam suratnya, Barnet dan Wolff mengatakan mereka tahu "trauma genosida" sebagai orang yang selamat dari holocaust.
"Kami sangat prihatin bahwa Inggris tidak melakukan cukup banyak sementara genosida terhadap Uyghur memburuk," tulis mereka, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (25/2/2021).
“Setiap orang tidak dapat mengabaikan bahwa Uighur di Xinjiang dan kelompok lain menghadapi genosida. Kami menyaksikan salah satu kejahatan paling mengerikan yang terungkap di depan mata kami," sambungnya.
Mereka kemudian mengkritik pemerintah Inggris karena tidak berbuat cukup banyak untuk mencegah dan menghukum pelaku genosida. Baca Juga: Instagram Eva.Stories: Seandainya Korban Holocaust Punya Media Sosial
“Perdagangan tidak sebanding dengan harga orang. Kami benar-benar tidak bisa diam ketika orang lain tetap diam,” ujarnya dan mendesak Johnson untuk bertemu guna membahas masalah tersebut.
Ruth Barnett dan Dorit Oliver Wolff dalam suratnya, mengundang Johnson ke pertemuan untuk membahas perlakuan China terhadap Uighur menjelang pemungutan suara di House of Commons tentang "amandemen genosida".
Dalam suratnya, Barnet dan Wolff mengatakan mereka tahu "trauma genosida" sebagai orang yang selamat dari holocaust.
"Kami sangat prihatin bahwa Inggris tidak melakukan cukup banyak sementara genosida terhadap Uyghur memburuk," tulis mereka, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (25/2/2021).
“Setiap orang tidak dapat mengabaikan bahwa Uighur di Xinjiang dan kelompok lain menghadapi genosida. Kami menyaksikan salah satu kejahatan paling mengerikan yang terungkap di depan mata kami," sambungnya.
Mereka kemudian mengkritik pemerintah Inggris karena tidak berbuat cukup banyak untuk mencegah dan menghukum pelaku genosida. Baca Juga: Instagram Eva.Stories: Seandainya Korban Holocaust Punya Media Sosial
“Perdagangan tidak sebanding dengan harga orang. Kami benar-benar tidak bisa diam ketika orang lain tetap diam,” ujarnya dan mendesak Johnson untuk bertemu guna membahas masalah tersebut.
(esn)