Terkubur 2.000 Tahun, Arkeolog Temukan Kereta Kuda di Pompeii

Minggu, 28 Februari 2021 - 11:56 WIB
loading...
Terkubur 2.000 Tahun,...
Para arkelog menemukan kereta kuda seremonial di Pompeii. Foto/BBC
A A A
ROMA - Para arkeolog telah menemukan kereta seremonial roda empat yang cukup besar di sebuah vila dekat Pompeii, sebuah kota kuno di Italia selatan.

Arkeolog menemukan kereta perunggu dan timah hampir utuh, dengan sisa-sisa kayu dan jejak tali. Begitu bunyi pengumuman yang dikeluarkan Taman Arkeologi Pompeii.

"Ini adalah penemuan yang luar biasa untuk kemajuan pengetahuan kita tentang dunia kuno," kata Direktur Taman itu, Massimo Osanna.

"Di Pompeii, kendaraan yang digunakan untuk transportasi telah ditemukan di masa lalu, seperti milik House of Menander, atau dua kereta yang ditemukan di Villa Arianna, tetapi tidak ada yang seperti kereta Civita Giuliana," tuturnya seperti dikutip dari CNN, Minggu (28/2/2021).



Vila, di utara Pompeii di Civita Giuliana, memiliki kandang tempat sisa-sisa tiga kuda ditemukan pada tahun 2018, termasuk satu yang diikat. Kereta itu ditemukan di dalam teras dua tingkat yang mungkin menghadap ke halaman, tidak jauh dari istal.

Taman Arkeologi Pompeii menggambarkan penemuan itu sebagai temuan yang luar biasa dan menambahkan elemen tambahan pada sejarah rumah itu.

Gerbong itu dihiasi lembaran perunggu dan panel kayu berwarna merah dan hitam. Di bagian belakang, terdapat berbagai cerita yang terukir di atas perunggu dan medali timah. Langit-langit vila adalah kayu ek Inggris, bahan yang sering digunakan di zaman Romawi, dan telah dilepas dengan hati-hati untuk memungkinkan penyelidikan lebih lanjut.

Arkeolog pertama kali menemukan bagian dari artefak yang muncul dari material vulkanik pada 7 Januari. Beberapa minggu kemudian, seluruh kereta terungkap, secara ajaib masih utuh meskipun bagian ruangan yang menampungnya runtuh.

Taman Arkeologi Pompeii memindahkan artefak ke laboratoriumnya untuk menghilangkan material vulkanik yang tersisa. Pihak Taman Arkeologi Pompeii kemudian akan memulai proses restorasi dan rekonstruksi yang panjang.



Pihak Taman percaya bahwa kereta tersebut memiliki fungsi seremonial, seperti mengiringi perayaan, parade, dan prosesi. Kereta jenis ini belum pernah ditemukan di Italia sebelumnya, malah menyerupai temuan dari Thrace, di utara Yunani, kata pejabat taman.

"Pompei terus membuat kagum dengan semua penemuannya, dan akan terus melakukannya selama bertahun-tahun yang akan datang, dengan dua puluh hektar yang masih harus digali," kata Menteri Kebudayaan Italia, Dario Franceschini, dalam video pers di Pompeii.

"Tapi yang terpenting, ini menunjukkan bahwa valorisasi dapat terjadi, dan wisatawan dapat tertarik dari seluruh dunia, sementara pada saat yang sama penelitian, pendidikan, dan studi sedang dilakukan," imbuhnya.

Kota kuno Pompeii adalah salah satu tempat wisata top Italia, dan situs Warisan Dunia UNESCO.

Sebagian besar kota Yunani-Romawi itu masih tertutup puing-puing saat Gunung Vesuvius meletus dan menyelimuti kota dengan abu dan batu apung hampir 2.000 tahun yang lalu. Dan para ahli masih mengungkap informasi yang memberikan petunjuk tentang kehidupan seperti apa saat kota itu berfungsi.



Penggalian saat ini bertujuan untuk melindungi salah satu vila paling penting di wilayah tersebut dari para penjarah yang telah mengembangkan sistem kompleks lebih dari 80 terowongan di kedalaman lebih dari 5 meter, menjarah dan sebagian menghancurkan sebagian area situs.

Para penjarah telah beberapa kali mencuri dari vila itu dalam beberapa tahun terakhir. Kantor Jaksa Penuntut Umum Torre Annunziata, petugas Markas Besar Carabinieri Napoli untuk Perlindungan Warisan Budaya, dan penyelidik Komando Kelompok Carabinieri Torre Annunziata telah membantu melindungi kereta sejak Januari.

"Pertarungan melawan penjarahan situs arkeologi, baik di dalam maupun di luar wilayah perkotaan Pompeii kuno, tentunya merupakan salah satu tujuan utama Kantor tersebut," kata Kepala Jaksa Penuntut Torre Annunziata Nunzio Fragliasso, dalam video pers di Pompeii.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1774 seconds (0.1#10.140)