Pertahankan Ark of the Covenant, 800 Orang Tewas

Kamis, 25 Februari 2021 - 05:55 WIB
loading...
Pertahankan Ark of the...
Gereja St. Mary of Zion di Axum, Ethiopia, tempat di mana Tabut Perjanjian diyakini disimpan. Foto/New York Post
A A A
ADDIS ABABA - Sebanyak 800 orang dilaporkan tewas di Ethiopia saat para jamaah dan tentara mempertaruhkan nyawa mereka untuk melindungi apa yang dikatakan umat Kristen sebagai Ark of the Covenant atau Tabut Perjanjian dari milisi lokal.

Umat Kristen Ethiopia mengklaim Ark of the Covenant - peti kayu yang dibuat untuk menyimpan Sepuluh Perintah Musa - disimpan dengan aman di sebuah kapel di kota suci Axum di sebelah utara di wilayah Tigray.

The Sunday Times melaporkan pertempuran antara tentara Ethiopia dan pejuang pemberontak terjadi pada musim gugur, tetapi kejadian itu baru dilaporkan sekarang.



“Ketika orang-orang mendengar tembakan itu, mereka lari ke gereja untuk memberikan dukungan kepada para pendeta dan orang lain yang berada di sana melindungi Ark of the Covenant,” ujar Getu Mak, seorang dosen universitas setempat, kepada The Times.

"Tentu saja beberapa dari mereka terbunuh karena melakukan hal itu," imbuhnya seperti dikutip dari New York Post, Kamis (25/2/2021).

Sedikit yang diketahui tentang pengepungan mematikan sejak Tigray terputus dari dunia dan wartawan telah dilarang untuk memasuki wilayah tersebut.



Seorang diaken yang tinggal di Axum mengatakan kepada Associated Press bahwa dia membantu menghitung mayat korban, mengumpulkan kartu identitas korban dan membantu penguburan di kuburan massal.

Dia percaya bahwa diperkirakan 800 orang tewas di gereja dan di sekitar kota.

“Jika Anda menyerang Axum, pertama-tama Anda menyerang identitas Orthodox Tigrayans tetapi juga semua orang Kristen Ortodoks Ethiopia,” kata Wolbert Smidt, seorang etnohistorian yang mengkhususkan diri di wilayah tersebut, kepada AP.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1607 seconds (0.1#10.140)