Respon Blokade Kerang, Inggris Dilaporkan akan Deklarasikan 'Perang Air' Terhadap UE

Minggu, 21 Februari 2021 - 19:52 WIB
loading...
Respon Blokade Kerang,...
Inggris dilaporkan dapat membatasi impor air mineral kemasan Eropa ke negara itu, sebagai pembalasan atas penolakan UE untuk mengakhiri blokade terhadap kerang Inggris. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Pemerintah Inggris dilaporkan dapat membatasi impor air mineral kemasan Eropa ke negara itu. Langkah ini adalah pembalasan atas penolakan Uni Eropa (UE) untuk mengakhiri blokade terhadap kerang Inggris.

Seorang sumber di pemerintah Inggris menuturkan, para menteri sedang mempertimbangkan tindakan balas dendam yang mencakup proposal yang dijuluki "Perang Air" yang menetapkan Inggris mengakhiri serentetan "pengaturan kontinuitas" yang sebelumnya diselesaikan London dengan Brussels.

"Ada pemikiran yang diberikan ke mana kami dapat memanfaatkan di bidang lain. Kami memiliki pengaturan kontinuitas, kami dapat menghentikan ini, yang berarti mereka tidak akan dapat menjual produk mereka di sini," kata sumber itu, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (21/2/2021).

Laporan ini muncul setelah Komisaris Eropa untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan, Stella Kyriakides menolak untuk bertemu dengan Menteri Lingkungan Inggris, George Eustice dalam upaya untuk mencoba dan menyelesaikan perselisihan terkait larangan masuk kerang Inggris.

UE, seperti diketahui, mengatakan kepada para nelayan Inggris bahwa mereka dilarang tanpa batas waktu untuk menjual kerang hidup, tiram, dan kerang dari apa yang disebut perairan "Kelas B" Inggris ke negara anggota UE.

Langkah tersebut berarti bahwa sebagai negara yang terpisah sekarang, Inggris tidak diizinkan untuk mengangkut kerang hidup ke negara-negara UE, kecuali mereka telah dirawat di pabrik pemurnian khusus.

Eustice, mengecam larangan Brussel pada moluska yang tidak dimurnikan sebagai keputusan yang tidak dapat dipertahankan, yang dinilai dapat menghancurkan industri perikanan Inggris.

(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2284 seconds (0.1#10.140)