Menlu Retno: Mekanisme Kawasan Harus Bekerja untuk Bantu Selesaikan Masalah Myanmar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, mekanisme kawasan harus bekerja lebih baik untuk menyelesaikan masalah-masalah sulit, termasuk Myanmar. Situasi di Myanmar tak kunjung membaik pasca kudeta pada awal Februari.
Berbicara saat menggelar konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto, Retno menuturkan, dia dan Szijjarto melakukan tukar pikiran mengenai perkembangan terkini di Myanmar.
"Saya menyampaikan bahwa bagi Indonesia, keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar harus menjadi prioritas utama dan upaya untuk mengamankan berlanjutnya transisi inklusif menuju demokrasi perlu terus dikedepankan," ucap Retno.
"Saya juga menyampaikan bahwa mekanisme kawasan harus dapat bekerja lebih baik, untuk secara konstruktif membantu penyelesaian isu yang sulit ini," sambungnya pada Selasa (16/2/2021).
Dari sejak awal, jelasnya, Indonesia secara konsisten terus menyampaikan kesediaan untuk berkontribusi.
Retno menuturkan, dia juga menyampaikan kepada Szijjarto mengenai intensitas komunikasi yang dia lakukan, antara lain dengan para Menteri Luar Negeri ASEAN, India, Australia, Jepang, Inggris dan Utusan Khusus Sekjen PBB mengenai isu Myanmar.
"Pada hari ini, Insya Allah, saya akan melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dan besok saya juga akan melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri China," ungkapnya.
"Pada sore hari ini juga, saya akan melakukan kunjungan ke beberapa negara ASEAN, termasuk Brunei Darussalam sebagai ketua dari ASEAN. Sekali lagi, Indonesia akan terus berupaya berkontribusi secara konstruktif," tukasnya.
Berbicara saat menggelar konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto, Retno menuturkan, dia dan Szijjarto melakukan tukar pikiran mengenai perkembangan terkini di Myanmar.
"Saya menyampaikan bahwa bagi Indonesia, keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar harus menjadi prioritas utama dan upaya untuk mengamankan berlanjutnya transisi inklusif menuju demokrasi perlu terus dikedepankan," ucap Retno.
"Saya juga menyampaikan bahwa mekanisme kawasan harus dapat bekerja lebih baik, untuk secara konstruktif membantu penyelesaian isu yang sulit ini," sambungnya pada Selasa (16/2/2021).
Dari sejak awal, jelasnya, Indonesia secara konsisten terus menyampaikan kesediaan untuk berkontribusi.
Retno menuturkan, dia juga menyampaikan kepada Szijjarto mengenai intensitas komunikasi yang dia lakukan, antara lain dengan para Menteri Luar Negeri ASEAN, India, Australia, Jepang, Inggris dan Utusan Khusus Sekjen PBB mengenai isu Myanmar.
"Pada hari ini, Insya Allah, saya akan melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dan besok saya juga akan melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri China," ungkapnya.
"Pada sore hari ini juga, saya akan melakukan kunjungan ke beberapa negara ASEAN, termasuk Brunei Darussalam sebagai ketua dari ASEAN. Sekali lagi, Indonesia akan terus berupaya berkontribusi secara konstruktif," tukasnya.
(esn)