Polisi Myanmar Semakin Brutal, Tiga Luka Terkena Peluru Karet

Sabtu, 13 Februari 2021 - 08:19 WIB
loading...
A A A
Para dokter mengatakan mereka tidak menduga seorang wanita berusia 19 tahun yang ditembak selama aksi protes di Ibu Kota Naypyitaw pada hari Selasa akan bertahan. Kepala ditembak dengan peluru tajam oleh polisi, kata saksi mata.

Sementara aksi demonstrasi terus dilakukan oleh massa yang berasal dari sejumlah kelompok dan profesi, raksasa media sosial Facebook mengatakan akan memotong visibilitas konten yang dijalankan oleh militer Myanmar. Facebook mengatakan mereka terus menyebarkan informasi yang salah setelah merebut kekuasaan.



Para jenderal Myanmar telah berusaha untuk membenarkan kudeta yang mereka lakukan dengan mengatakan ada kecurangan dalam pemilihan umum November lalu yang dimenangkan oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), partai Aung San Suu Kyi, sebuah klaim yang ditolak oleh komite pemilihan umum negara.

Dalam sepucuk surat yang dibacakan kepada dewan hak asasi PBB di Jenewa, sekitar 300 anggota parlemen terpilih dari Myanmar meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelidiki pelanggaran berat hak asasi manusia yang dilakukan oleh militer sejak kudeta.

Dewan beranggotakan 47 negara itu kemudian mengadopsi resolusi yang menyerukan Myanmar untuk membebaskan Aung San Suu Kyi dan pejabat lainnya dari penahanan dan menahan diri untuk tidak menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa. Utusan Myanmar mengatakan sebelum pemungutan suara bahwa resolusi itu "tidak dapat diterima".
(ian)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1343 seconds (0.1#10.140)