Pandemi Corona Meluas, PM Jepang: Tolong Jangan Keluar
loading...
A
A
A
TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe memberikan seruan pada seluruh warganya agar tetap di dalam rumah untuk mencegah penyebaran virus corona.
Ini menjdi seruan terkerasnya sejak pandemi itu muncul di Jepang. Kasus baru harian mencapai rekor tertinggi di Tokyo saat Abe menyatakan perpanjangan status darurat.
Muncul kekhawatiran layanan medis tak dapat melayani para pasien corona di wilayah pedesaan yang warganya sebagian besar lanjut usia (lansia).
“Tolong hindari pergi keluar. Semua tergantung pada tindakan setiap individu,” papar Abe yang menambahkan, pengurangan kontak orang ke orang di Tokyo dan Osaka masih harus diterapkan.
Popularitas Abe terus merosot seiring upayanya menangani wabah itu. Dia pun meminta maaf karena terjadi kebingungan terkait rencana distribusi bantuan dana penanganan wabah yang dimulai bulan depan.
Anggaran tambahan telah dirinci untuk memberikan dana 300.000 yen per rumah tangga yang pendapatannya terkena dampak wabah tersebut.
Namun tekanan muncul pada Abe agar pemerintah menambah bantuan dengan memberikan uang 100.000 yen per warga seluruhnya.
Kebijakan itu akan menambah anggaran hingga tiga kali lipat sehingga pemerintah harus membayar 12 triliun yen. Sebelumnya, Menteri Keuangan Taro Asoa menyatakan pemerintah berharap pembayaran dapat mulai dilakukan pada Mei.
Abe menyatakan pembatasan perjalanan akan diterapkan menjelang musim libur Pekan Emas Jepang.
Ini menjdi seruan terkerasnya sejak pandemi itu muncul di Jepang. Kasus baru harian mencapai rekor tertinggi di Tokyo saat Abe menyatakan perpanjangan status darurat.
Muncul kekhawatiran layanan medis tak dapat melayani para pasien corona di wilayah pedesaan yang warganya sebagian besar lanjut usia (lansia).
“Tolong hindari pergi keluar. Semua tergantung pada tindakan setiap individu,” papar Abe yang menambahkan, pengurangan kontak orang ke orang di Tokyo dan Osaka masih harus diterapkan.
Popularitas Abe terus merosot seiring upayanya menangani wabah itu. Dia pun meminta maaf karena terjadi kebingungan terkait rencana distribusi bantuan dana penanganan wabah yang dimulai bulan depan.
Anggaran tambahan telah dirinci untuk memberikan dana 300.000 yen per rumah tangga yang pendapatannya terkena dampak wabah tersebut.
Namun tekanan muncul pada Abe agar pemerintah menambah bantuan dengan memberikan uang 100.000 yen per warga seluruhnya.
Kebijakan itu akan menambah anggaran hingga tiga kali lipat sehingga pemerintah harus membayar 12 triliun yen. Sebelumnya, Menteri Keuangan Taro Asoa menyatakan pemerintah berharap pembayaran dapat mulai dilakukan pada Mei.
Abe menyatakan pembatasan perjalanan akan diterapkan menjelang musim libur Pekan Emas Jepang.
(sya)