Mesir Buka Perbatasan Rafah dengan Gaza hingga Informasi Lebih Lanjut

Rabu, 10 Februari 2021 - 01:01 WIB
loading...
Mesir Buka Perbatasan Rafah dengan Gaza hingga Informasi Lebih Lanjut
Warga Palestina menunggu untuk melintas perbatasan Rafah di selatan Jalur Gaza. Foto/REUTERS
A A A
RAFAH - Mesir membuka perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Sumber Mesir dan Palestina mengatakan ini langkah yang digambarkan sebagai insentif untuk rekonsiliasi antara faksi-faksi utama Palestina yang bertemu di Kairo.

Para pemimpin faksi Fatah yang dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang mengontrol Tepi Barat, dan Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza, memulai pembicaraan yang ditengahi Mesir pada Senin untuk membahas perpecahan yang sudah berlangsung lama menjelang pemilu akhir tahun ini.



Jalur Gaza seluas 365 kilometer persegi yang dikendalikan Hamas adalah rumah bagi sekitar 2 juta warga Palestina.

Lihat infografis: Kapal Selam Jepang Bertabrakan dengan Kapal Nelayan

Blokade yang dipimpin Israel telah membatasi pergerakan orang dan barang di Jalur Gaza selama bertahun-tahun.

Lihat video: Air Belum Surut, Pemkot Pekalongan Tetapkan Darurat Banjir

Mesir baru saja membuka perlintasan Rafah beberapa hari untuk memungkinkan para pelancong yang terlantar agar bisa lewat.



“Perlintasan itu dibuka Selasa (9/2) pagi dan satu bus yang membawa warga Palestina tiba di Mesir,” ungkap dua sumber pejabat Mesir di perlintasan perbatasan itu.

“Rafah akan tetap terbuka sampai pemberitahuan lebih lanjut," ujar satu sumber di pos pemeriksaan dan sumber keamanan Mesir.

Kedutaan Besar Palestina di Kairo mengatakan, “Mesir telah memutuskan membuka perlintasan itu sebagai hasil dari pembicaraan intensif dan bilateral antara kepemimpinan Palestina dan Mesir untuk memfasilitasi perjalanan warga Palestina ke dan dari Jalur Gaza."

Sumber Palestina yang menghadiri pembicaraan Kairo mengatakan mereka telah diberitahu pejabat intelijen Mesir bahwa langkah itu dirancang untuk menciptakan suasana yang lebih baik dalam negosiasi.

Mesir telah mencoba dengan sia-sia selama 14 tahun untuk mendamaikan kedua faksi utama di Palestina.

Perundingan itu tidak mungkin menjembatani perpecahan ideologis antara Fatah yang strateginya mencari perdamaian dengan Israel, dan Hamas yang menolak mengakui Israel dan mendukung perlawanan bersenjata.

Meski demikian, ini akan menjadi pencapaian yang penting jika faksi-faksi tersebut dapat setuju mengadakan pemilu di Gaza dan Tepi Barat, dengan tujuan membentuk satu pemerintahan terpilih untuk keduanya.

Putaran pembicaraan di Kairo saat ini akan berakhir pada Selasa.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1017 seconds (0.1#10.140)