Dunia Dalam Bahaya Jika Distribusi Vaksin Tak Dilakukan Secara Adil

Minggu, 07 Februari 2021 - 23:55 WIB
loading...
Dunia Dalam Bahaya Jika Distribusi Vaksin Tak Dilakukan Secara Adil
Ilustrasi
A A A
LONDON - Semua negara saat ini tengah berlomba untuk mempercepat logistik dan mendistribusikan vaksin Covid-19 . Namun, para ahli kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa konsensus global adalah suatu keharusan untuk memastikan bahwa obat kritis mencapai semua tempat dan mencegah hilangnya nyawa yang tidak perlu.

Dengan peluncuran global vaksin Covid-19 yang berjalan dengan baik, ada resiko besar dan lebih banyak nyawa dipertaruhkan jika negara-negara di dunia tidak bekerja sama.



Manajemen peluncuran vaksin Covid-19 dilihat oleh banyak orang sebagai sumber daya yang langka dan cara utama bagi dunia untuk kembali normal. Hal ini telah menyebabkan beberapa orang khawatir bahwa negara-negara miskin telah didorong ke belakang antrian demi negara yang lebih kaya.

Direktur Pelaksana COVAX, Aurelia Nguyen mengatakan, ada godaan yang jelas bagi pemerintah untuk mengisolasi dan mundur dalam perbatasan mereka sambil mencoba mengamankan vaksin Covid-19. Sebab, banyak masyarakat dan negara di dunia berada di bawah tekanan, yang akan menyebabkan hilangnya nyawa yang tidak perlu.



COVAX adalah pilar vaksin dari Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator, dipimpin bersama oleh Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI), The Vaccine Alliance (GAVI) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bekerja sama dengan produsen vaksin global, Bank Dunia, dan lainnya.

Dalam upaya untuk mencegah nasionalisme vaksin dan distribusi yang tidak adil, COVAX diciptakan pada bulan-bulan awal pandemi untuk memastikan bahwa logistik vaksin yang adil memberikan inokulasi yang menyelamatkan nyawa ke seluruh dunia.



Menurut Nguyen, dunia berada tepat di awal peralihan dari tantangan ilmiah ke tantangan penyampaian. Nguyen mengatakan bahwa COVAX akan mengambil semua vaksin yang terbukti aman dan efektif, terlepas dari asalnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)