Pakar: Meski Ada Iktikad Baik, Hubungan Rusia-AS Kemungkinan Justru akan Memburuk

Minggu, 07 Februari 2021 - 23:00 WIB
loading...
Pakar: Meski Ada Iktikad...
Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Ketegangan politik dalam hubungan Rusia dan Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan memburuk di masa mendatang, meskipun ada perjanjian bilateral baru-baru ini. Hal itu diungkapkan oleh pakar politik yang berbasis di AS, Gary Samore.

Pria yang pernah menjabat sebagai Koordinator Gedung Putih untuk Pengendalian Senjata dan Senjata Pemusnah Massal (WMD) di masa pemerintahan Barack Obama itu mengatakan, kesepakatan untuk memperpanjang perjanjian New START adalah hal yang baik.



Namun, dia tidak melihat ini sebagai awal membaiknya hubungan antara Moskow dan Washington. Justru dia memprediksi hubungan kedua negara akan terus memburuk di masa depan.

"Selama lima tahun ke depan, kedua belah pihak tidak diragukan lagi akan terlibat dalam negosiasi yang kompleks dan sulit mengenai perjanjian bilateral baru untuk memperkuat stabilitas strategis dan mengurangi risiko perang nuklir," ucapnya.



"Di luar kepentingan bersama yang utama ini, bagaimanapun hanya ada sedikit alasan untuk mengharapkan peningkatan secara keseluruhan dalam hubungan AS-Rusia. Memang, ketegangan politik antara Moskow dan Washington kemungkinan akan menjadi lebih buruk, sebelum membaik," sambungnya.

Sebelumnya, Wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, yakin bahwa Presiden AS Joe Biden saat ini tidak berniat untuk menormalisasi hubungan dengan Rusia.



"Rupanya, mitra negosiasi kami, baik pemerintahan presiden yang baru dan Biden sendiri, saat ini menganggapnya tidak layak - secara halus - untuk menormalisasi hubungan dengan Rusia, yang menurut kami salah," katanya.

Medvedev tidak merinci bagaimana hubungan Rusia-AS dapat berjalan selama masa jabatan Biden, tetapi mengatakan bahwa setiap perubahan signifikan hampir tidak dapat diharapkan di domain ini.

Berbicara tentang kemungkinan kontak dengan Amerika Serikat (AS) dalam kerangka Dewan Keamanan, Medvedev mengatakan mereka akan bergantung pada sikap pemimpin AS.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2071 seconds (0.1#10.140)