4 Wanita Dijadikan Budak Seks, Dibius dan Ditato sebagai Tanda Hak Milik

Jum'at, 05 Februari 2021 - 11:16 WIB
loading...
4 Wanita Dijadikan Budak Seks, Dibius dan Ditato sebagai Tanda Hak Milik
Ilustrasi perempuan korban perbudakan seksual. Foto/SINDOnews.com
A A A
BRISBANE - Seorang pria dan wanita ditangkap karena membius beberapa wanita dan menjadikan mereka sebagai budak seks untuk para klien di dua kediaman di Brisbane, Australia .

Polisi mengatakan, Matthew Marcrow, 35, memberi para wanita itu obat-obatan yang membius, mengontrol keuangan dan kondisi kerja mereka dan menato mereka sebagai "miliknya".



Pejabat Satuan Tugas Penegakan Prostitusi, Inspektur Detektif Juliet Hancock, mengatakan kejahatan itu adalah contoh perbudakan modern.

"Kami terkejut dengan ini, kami tidak mengira ini terjadi di Australia, apalagi Brisbane," katanya.

"Itu adalah sesuatu yang Anda lihat terjadi di luar negeri...cukup sulit untuk mengejutkan polisi. Ini cukup menyinggung perasaan," ujarnya, seperti dikutip ABC.net.au, Jumat (5/2/2021).

Marcrow dan seorang wanita ditangkap kemarin selama penggeledahan di dua properti, di South Brisbane dan Mount Gravatt East.

Empat wanita, berusia antara 17 hingga 24 tahun, ditemukan di sebuah rumah di Mount Gravatt East, tetapi polisi yakin ada lebih banyak korban.

Rekaman rahasia dari tindakan seks juga ditemukan selama penggeledahan, serta obat-obatan, dan bukti lain untuk mendukung perbudakan seksual dan pelanggaran prostitusi terorganisir.

Hancock menganggap tato itu tercela. "Apa yang juga kami temukan dalam penyelidikan itu adalah bahwa mereka telah ditato dan ditandai sebagai milik orang yang benar-benar merekrut mereka," ujarnya.



Hancock mengatakan petugas memulai penyelidikan pada Oktober setelah mendapat informasi dari publik.

"Investigasi ini telah dihadapi ketika Anda mempertimbangkan aspek-aspek itu, wanita muda yang rentan direkrut, dibius, dilacurkan dan ditato, itu cukup menantang," katanya.

“Para wanita sekarang aman berkat informasi dari anggota masyarakat dan ketekunan petugas kami," paparnya.

"Kami yakin ada korban lain yang telah dieksploitasi oleh pria itu dan saya mendorong mereka untuk maju dan menghubungi polisi."

Hancock mengaku tela berbicara dengan salah satu wanita yang ditemukan di rumah tersebut.

"Saya pikir, adil untuk mengatakan bahwa beberapa dari mereka tidak mengerti bahwa mereka telah dieksploitasi," katanya. "Beberapa dari mereka kemarin jelas sangat terpengaruh obat-obatan."

"Saya rasa mereka tidak mengerti kemarin ketika saya berbicara dengan mereka," ujarnya.

Hancock mengatakan mereka berharap bisa berbicara dengan klien yang diam-diam direkam.

"Menurut saya, cukup sulit bagi klien untuk memahami jika seseorang dieksploitasi. Jika ada klien yang ingin datang untuk berbicara dengan polisi, kami akan mendorongnya."

Baca juga: Korban Kamp Uighur Ungkap Penyiksaan Mengerikan China, Termasuk Diperkosa

Marcrow, asal Upper Mount Gravatt East, telah didakwa dengan 10 pelanggaran, termasuk melakukan bisnis yang melibatkan perbudakan, pelacuran yang melanggar hukum, kepemilikan obat-obatan, kepemilikan properti tercemar, dan rekaman yang melanggar Undang-Undang Privasi.

Sedangkan seorang wanita yang juga ditangkap didakwa dengan tiga pelanggaran, termasuk prostitusi yang melanggar hukum dan akan dibawa ke Pengadilan Magistrat Brisbane hari ini (5/2/2021).

Marcrow muncul sebentar di Pengadilan Magistrat Brisbane dan tidak mengajukan jaminan. Dia diperkirakan akan menghadapi pengadilan lagi pada 24 Februari melalui tautan video.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1173 seconds (0.1#10.140)