Rencanakan Pengeboman di Paris, Diplomat Iran Dibui 20 Tahun

Kamis, 04 Februari 2021 - 23:52 WIB
loading...
A A A
Polisi Belgia menghentikan mobil pasangan yang membawa bom pada hari kejadian, mencegah apa yang menurut pengacara NCRI akan menjadi "pertumpahan darah".

Kasus ini menyoroti operasi internasional Teheran, serta berharap kedatangan Presiden AS yang baru Joe Biden akan menandai pelonggaran sanksi.

Pemerintah Prancis menuduh dinas intelijen Iran berada di balik operasi tersebut, tuduhan yang dibantah keras oleh Teheran.

Kasus tersebut memicu ketegangan antara kekuatan Eropa dan Teheran, serta digunakan oleh pendukung NCRI untuk mengajukan kasus mereka terhadap rezim Iran.

"Itu adalah rezim secara keseluruhan yang sedang diadili dalam persidangan ini - ini tentang terorisme negara," kata pemimpin kelompok itu Maryam Rajavi kepada AFP sebelum pembacaan putusan.



Setelah itu, dia men-tweet bahwa hukuman itu merupakan pukulan telak bagi rezim di Iran. "Ini merupakan pukulan telak bagi strategi ekspor terorism," katanya seperti dikutip dari France24, Kamis (4/2/2021).

NCRI adalah sayap politik Mujahidin-e-Khalq (MEK), yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Organisasi Mujahidin Rakyat Iran (PMOI).

MEK mendukung Ayatollah Ruhollah Khomeini dalam revolusi 1979 yang menggulingkan Syah Mohammad Reza Pahlavi, tetapi dengan cepat berselisih dengan otoritas baru.

Kelompok itu memihak Irak di bawah Saddam Hussein dalam perang Iran-Irak pada 1980-1988 dan ribuan anggotanya dieksekusi dalam tindakan keras dan kejam di Iran.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1624 seconds (0.1#10.140)