Taipei-Beijing Bersitegang, Kapal Perang AS Transit di Selat Taiwan

Kamis, 04 Februari 2021 - 22:38 WIB
loading...
Taipei-Beijing Bersitegang,...
Kapal perang berpeluru kendali AS USS John S. McCain. Foto/NBC News
A A A
TAIPEI - Kapal perang berpeluru kendali milik Amerika Serikat (AS) berlayar melalui Selat Taiwan yang memisahkan China dan Taiwan pada Kamis (4/2/2021). Ini adalah operari pertama Angkatan Laut AS sejak Presiden Joe Biden dilantik dua pekan lalu.

"Transit rutin Selat Taiwan dilakukan oleh kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS John S. McCain sesuai dengan hukum internasional," kata Armada Ketujuh AS dalam sebuah pernyataan yang dirilis secara online.

"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Militer Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Newsweek.



Disitir dari Channel News Asia, Kementerian Pertahanan Taiwan mengkonfirmasi perjalanan tersebut tanpa mengidentifikasi kapal tersebut.

Terkait hal itu, Beijing mengatakan pihaknya memantau dengan cermat situasi tersebut.

"China akan terus waspada setiap saat, menanggapi semua ancaman dan provokasi setiap saat, dan akan dengan tegas menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.



Kapal perang AS secara berkala melakukan latihan navigasi di selat tersebut. Ini seringkali memicu kemarahan dari China yang mengklaim Taiwan, yang memiliki pemerintahan sendiri, sebagai bagian dari wilayahnya.

Beijing memandang setiap kapal yang melewati selat itu pada dasarnya sebagai pelanggaran kedaulatannya. Sementara AS dan banyak negara lain memandang rute itu sebagai perairan internasional yang terbuka untuk semua.

Transit itu dilakukan setelah dua pesawat pengintai AS dan satu kapal tanker terbang di dekat wilayah udara Taiwan pada hari Senin, yang tidak mengungkapkan rute mereka.



China telah meningkatkan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan sejak terpilihnya Presiden Tsai Ing-wen pada tahun 2016. Tsai Ing-wen menolak untuk mengakui sikap Beijing bahwa pulau itu adalah bagian dari "satu China".

Tahun lalu jet militer China membuat rekor 380 "serangan" ke zona pertahanan Taiwan, dengan beberapa analis memperingatkan bahwa ketegangan antara kedua belah pihak mencapai puncaknya sejak pertengahan 1990-an.

(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1795 seconds (0.1#10.140)