230 Anak Kena Penyakit Langka Terkait Covid-19 di Eropa, Dua Meninggal

Minggu, 17 Mei 2020 - 06:01 WIB
loading...
230 Anak Kena Penyakit Langka Terkait Covid-19 di Eropa, Dua Meninggal
Petugas medis berada di rumah sakit Southampton General di Inggris. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Sebanyak 230 anak di Eropa terjangkit sindrom radang terkait Covid-19 dan dua bocah sudah meninggal dunia tahun ini.

Petugas kesehatan di penjuru dunia diminta waspada dengan penyakit langka yang mengancam nyawa tersebut.

Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) di Swedia menyatakan dua anak meninggal dunia akibat penyakit itu yakni satu di Inggris dan satu di Prancis.

Virus corona selama ini banyak menewaskan orang lanjut usia dan mereka yang telah memiliki kondisi kesehatan kronis. Namun laporan tentang sindrom pada anak itu memicu kekhawatiran tentang risiko lebih besar virus itu pada warga usia muda.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta semua pihak waspada dengan sindrom langka itu. Meski demikian, WHO menyatakan kaitan sindrom itu dengan Covid-19 masih belum jelas.

Kondisi yang disebut sebagai sindrom multisystem radang anak (PIMS) menunjukkan gejala mirip syok racun dan penyakit Kawasaki termasuk demam, ruam, kelenjar bengkak, dan dalam kasus yang parah radang jantung.

“Saya menyeru semua dokter di penjuru dunia bekerja sama dengan otoritas nasional kalian dan WHO untuk memperingatkan dan memahami lebih baik sindrom ini pada anak,” papar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

WHO telah mengeluarkan definisi awal untuk sindrom itu. Menurut WHO, sindrom itu menjadi lebih sering muncul selama pandemi corona tapi juga muncul pada anak yang dites negatif Covid-19.

Kondisi itu dialami anak dan remaja yang menunjukkan demam selama lebih dari tiga hari, dengan tanda radang.

Anak-anak juga menunjukkan minimal dua gejala lanjutan yakni ruam atau tanda radang di sekitar mulus, tangan atau kaki, syok atau tekanan darah rendah, masalah jantung, kelainan pendarahan, dan masalah pencernaan akut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1206 seconds (0.1#10.140)