Laporan Kongres: AS Harus Tunda Penarikan Pasukan di Afghanistan
loading...
A
A
A
Kongres menugaskan grup studi itu untuk melakukan peninjauan kebijakan Afghanistan. Salah satu ketua grup itu adalah purnawirawan Jenderal Marinir Joseph Dunford, mantan kepala Staf Gabungan, dan mantan Senator Partai Republik Kelly Ayotte.
Dunford mengatakan laporan itu dibagikan pada para pembantu Presiden AS Joe Biden, termasuk Zalmay Khalilzad, negosiator perdamaian dari pemerintahan Trump yang "merasa terbantu."
Juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Ned Price mengatakan, “Pemerintahan Biden berencana mendukung proses perdamaian dan menilai komitmen Taliban untuk memutuskan hubungan dengan al-Qaidah, menurunkan kekerasan dan terlibat dalam pembicaraan damai.”
Mantan Presiden AS Donald Trump memerintahkan penarikan 2.500 tentara AS pada bulan lalu bahkan ketika kekerasan meningkat.
Pejabat AS mengatakan Taliban mempertahankan hubungan dengan al Qaeda dan pembicaraan damai intra-Afghanistan terhenti.
Taliban mengatakan pejuang al Qaeda tidak lagi berada di Afghanistan. Taliban juga telah mengindikasikan mereka akan melanjutkan serangan terhadap pasukan asing jika mereka bertahan setelah 1 Mei.
Senator Lindsey Graham dari Partai Republik terkemuka yang khawatir dengan kesepakatan Trump dengan Taliban itu memuji laporan tersebut.
Dia menambahkan, setelah diskusi awal dengan pemerintah, mereka tampaknya akan sangat menerima rekomendasi tersebut.
“Tahun ini menandai peringatan 20 tahun 9/11, dan saya tidak akan pernah melupakan bagaimana perang ini dimulai. Kami mengalihkan pandangan kami dari Afghanistan, dan itu tidak akan pernah terjadi lagi," papar Graham.
“Kebijakan AS harus direvisi untuk membantu memastikan bahwa pembicaraan damai di Doha antara Taliban dan delegasi yang mencakup pejabat pemerintah Afghanistan menghasilkan penyelesaian yang tahan lama,” ungkap laporan itu.
Dunford mengatakan laporan itu dibagikan pada para pembantu Presiden AS Joe Biden, termasuk Zalmay Khalilzad, negosiator perdamaian dari pemerintahan Trump yang "merasa terbantu."
Juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Ned Price mengatakan, “Pemerintahan Biden berencana mendukung proses perdamaian dan menilai komitmen Taliban untuk memutuskan hubungan dengan al-Qaidah, menurunkan kekerasan dan terlibat dalam pembicaraan damai.”
Mantan Presiden AS Donald Trump memerintahkan penarikan 2.500 tentara AS pada bulan lalu bahkan ketika kekerasan meningkat.
Pejabat AS mengatakan Taliban mempertahankan hubungan dengan al Qaeda dan pembicaraan damai intra-Afghanistan terhenti.
Taliban mengatakan pejuang al Qaeda tidak lagi berada di Afghanistan. Taliban juga telah mengindikasikan mereka akan melanjutkan serangan terhadap pasukan asing jika mereka bertahan setelah 1 Mei.
Senator Lindsey Graham dari Partai Republik terkemuka yang khawatir dengan kesepakatan Trump dengan Taliban itu memuji laporan tersebut.
Dia menambahkan, setelah diskusi awal dengan pemerintah, mereka tampaknya akan sangat menerima rekomendasi tersebut.
“Tahun ini menandai peringatan 20 tahun 9/11, dan saya tidak akan pernah melupakan bagaimana perang ini dimulai. Kami mengalihkan pandangan kami dari Afghanistan, dan itu tidak akan pernah terjadi lagi," papar Graham.
“Kebijakan AS harus direvisi untuk membantu memastikan bahwa pembicaraan damai di Doha antara Taliban dan delegasi yang mencakup pejabat pemerintah Afghanistan menghasilkan penyelesaian yang tahan lama,” ungkap laporan itu.