Jelang Demo Rusia, Adik dan Ajudan Navalny Jadi Tahanan Rumah

Sabtu, 30 Januari 2021 - 07:01 WIB
loading...
Jelang Demo Rusia, Adik dan Ajudan Navalny Jadi Tahanan Rumah
Oleg Navalny, saudara laki-laki pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, ditetapkan sebagai tahanan rumah oleh pihak berwenang Rusia. Foto/Layanan Pers Pengadilan Distrik Tverskoy Moskow/Handout via REUTERS
A A A
MOSKOW - Adik laki-laki dan ajudan kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny ditempatkan di bawah tahanan rumah kemarin menjelang demo besar di Rusia pada hari ini (30/1/2021).

Pihak berwenang Rusia memperingatkan bahwa para pengunjuk rasa dapat menghadapi dakwaan karena mengambil bagian dalam "kerusuhan massal".

Baca Juga: 10 Unit Pengawal Khusus Paling Efektif dan Berani Dalam Sejarah

Polisi Moskow juga mengumumkan bahwa hari Sabtu, ketika protes baru yang sudah direncanakan, pergerakan di pusat ibu kota Rusia akan dibatasi dan tujuh stasiun metro pusat ditutup.



Pengkritik Kremlin mengatakan pihak berwenang secara dramatis meningkatkan tekanan pada oposisi dalam upaya untuk mengintimidasi pengunjuk rasa dan meredam perbedaan pendapat.

Penderitaan Navalny dan tindakan keras terkait telah memicu protes di Barat, dan dapat diangkat selama pertemuan Dewan Keamanan PBB minggu depan. Para diplomat mengatakan pertemuan informal telah dijadwalkan untuk sementara pada Rabu, secara resmi dibingkai sebagai diskusi tentang serangan racun terhadap Navalny tahun lalu.

Tim Navalny telah mendesak penduduk Moskow untuk berkumpul hari ini di Lapangan Lubyanka di luar markas besar badan keamanan FSB dan Lapangan Staraya, tempat administrasi kepresidenan berkantor.

Kemarin, adik laki-laki Navalny; Oleg, ajudan terkemukanya; Lyubov Sobol dan aktivis Pussy Riot Maria Alyokhina ditempatkan di bawah tahanan rumah hingga 23 Maret karena diduga melanggar pembatasan terkait pandemi virus corona dengan menyerukan orang-orang untuk bergabung dalam protes.

Koordinator kantor Navalny Moscow, Oleg Stepanov, dan Anastasia Vasilyeva, kepala serikat pekerja medis yang mengkritik pemerintah, juga menjadi tahanan rumah selama dua bulan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1283 seconds (0.1#10.140)