Konvoi Traktor Penuhi Jalanan India, Puluhan Ribu Petani Protes
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Konvoi traktor memenuhi jalan raya di India utara saat puluhan ribu petani menolak reformasi pertanian.
Mereka bergerak ke New Delhi menjelang Hari Republik. Polisi bersiap menangani kedatangan pengunjuk rasa itu.
India memperingati berdirinya Republik India pada Selasa (26/1) dengan parade militer di pusat kota bersejarah. Namun para petani yang menuntut pencabutan kebijakan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi, merencanakan unjuk kekuatan damai.
Polisi Delhi mengatakan pengunjuk rasa telah diberitahu untuk menggunakan tiga rute utama untuk konvoi traktor. Jalur itu telah disepakati setelah enam hari berdiskusi dengan para pemimpin petani.
Baca Juga: Madinah Dinobatkan Sebagai Kota Paling Sehat Sedunia oleh WHO
“Tetapi ada kekhawatiran bahwa orang-orang anti-nasional mungkin berusaha menimbulkan masalah selama demonstrasi,” ungkap Komisaris Polisi Delhi SN Shrivastava.
Lihat video: Hujan Deras Guyur Jakarta, Kali Krukut Kemang Meluap
"Kami menyadari semua ini dan kami mengambil tindakan apa pun yang diperlukan. Saya percaya bahwa semuanya akan berjalan dengan damai," ungkap Shrivastava.
Di National Highway 44, pengeras suara menyanyikan lagu-lagu anti-pemerintah saat konvoi panjang traktor terlihat.
Lusinan orang tampak membagikan makanan dan minuman panas di musim dingin tersebut.
“Kami akan memberi Modi pelajaran yang tidak akan pernah dia lupakan,” ungkap salah satu pengunjuk rasa dari distrik Ludhiana di Punjab yang mengendarai traktornya sendiri.
Pria berusia 35 tahun yang mengolah lahan 4 hektar itu meminta tidak disebutkan namanya.
Para petani yang sebagian besar berasal dari negara bagian Punjab dan berbatasan dengannya Haryana telah berunjuk rasa ke New Delhi selama sekitar dua bulan untuk memprotes tiga Undang-undang (UU) pertanian baru yang dianggap merugikan mata pencaharian mereka dan membantu perusahaan besar.
Serikat petani mendorong pencabutan undang-undang tersebut, setelah menolak proposal pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani.
Beberapa putaran pembicaraan dengan pemerintah Modi hanya membuat kemajuan kecil. Pengunjuk rasa sekarang bertujuan meningkatkan taruhan dengan prosesi yang diatur untuk mengikuti parade militer Selasa.
Para pemimpin tertinggi dan pejabat militer menghadiri parade dengan keamanan tinggi itu untuk menandai hari berlakunya konstitusi India pada 1950.
Satu kelompok petani mendesak anggotanya menahan diri dari kekerasan dalam instruksi rinci yang dikeluarkan untuk acara Selasa.
"Ingat, tujuan kami bukanlah untuk menaklukkan Delhi, tetapi untuk memenangkan hati orang-orang di daerah ini," ujar mereka.
Di negara bagian barat Maharashtra, ribuan petani juga bergerak, berbondong-bondong ke upacara pengibaran bendera pada Selasa di jantung kota Mumbai, ibu kota keuangan India.
“Kami di sini untuk mendukung petani di Delhi, untuk menyoroti bahwa petani di seluruh negeri menolak undang-undang pertanian,” papar Ashok Dhawale, seorang pemimpin protes.
Lihat Juga: 7 Negara yang Melegalkan Poliandri, Ada yang Menikahi Anak Sulung Laki-Laki dalam Keluarga
Mereka bergerak ke New Delhi menjelang Hari Republik. Polisi bersiap menangani kedatangan pengunjuk rasa itu.
India memperingati berdirinya Republik India pada Selasa (26/1) dengan parade militer di pusat kota bersejarah. Namun para petani yang menuntut pencabutan kebijakan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi, merencanakan unjuk kekuatan damai.
Polisi Delhi mengatakan pengunjuk rasa telah diberitahu untuk menggunakan tiga rute utama untuk konvoi traktor. Jalur itu telah disepakati setelah enam hari berdiskusi dengan para pemimpin petani.
Baca Juga: Madinah Dinobatkan Sebagai Kota Paling Sehat Sedunia oleh WHO
“Tetapi ada kekhawatiran bahwa orang-orang anti-nasional mungkin berusaha menimbulkan masalah selama demonstrasi,” ungkap Komisaris Polisi Delhi SN Shrivastava.
Lihat video: Hujan Deras Guyur Jakarta, Kali Krukut Kemang Meluap
"Kami menyadari semua ini dan kami mengambil tindakan apa pun yang diperlukan. Saya percaya bahwa semuanya akan berjalan dengan damai," ungkap Shrivastava.
Di National Highway 44, pengeras suara menyanyikan lagu-lagu anti-pemerintah saat konvoi panjang traktor terlihat.
Lusinan orang tampak membagikan makanan dan minuman panas di musim dingin tersebut.
“Kami akan memberi Modi pelajaran yang tidak akan pernah dia lupakan,” ungkap salah satu pengunjuk rasa dari distrik Ludhiana di Punjab yang mengendarai traktornya sendiri.
Pria berusia 35 tahun yang mengolah lahan 4 hektar itu meminta tidak disebutkan namanya.
Para petani yang sebagian besar berasal dari negara bagian Punjab dan berbatasan dengannya Haryana telah berunjuk rasa ke New Delhi selama sekitar dua bulan untuk memprotes tiga Undang-undang (UU) pertanian baru yang dianggap merugikan mata pencaharian mereka dan membantu perusahaan besar.
Serikat petani mendorong pencabutan undang-undang tersebut, setelah menolak proposal pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani.
Beberapa putaran pembicaraan dengan pemerintah Modi hanya membuat kemajuan kecil. Pengunjuk rasa sekarang bertujuan meningkatkan taruhan dengan prosesi yang diatur untuk mengikuti parade militer Selasa.
Para pemimpin tertinggi dan pejabat militer menghadiri parade dengan keamanan tinggi itu untuk menandai hari berlakunya konstitusi India pada 1950.
Satu kelompok petani mendesak anggotanya menahan diri dari kekerasan dalam instruksi rinci yang dikeluarkan untuk acara Selasa.
"Ingat, tujuan kami bukanlah untuk menaklukkan Delhi, tetapi untuk memenangkan hati orang-orang di daerah ini," ujar mereka.
Di negara bagian barat Maharashtra, ribuan petani juga bergerak, berbondong-bondong ke upacara pengibaran bendera pada Selasa di jantung kota Mumbai, ibu kota keuangan India.
“Kami di sini untuk mendukung petani di Delhi, untuk menyoroti bahwa petani di seluruh negeri menolak undang-undang pertanian,” papar Ashok Dhawale, seorang pemimpin protes.
Lihat Juga: 7 Negara yang Melegalkan Poliandri, Ada yang Menikahi Anak Sulung Laki-Laki dalam Keluarga
(sya)