Penembakan Massal di AS, 6 Tewas Termasuk Ibu Hamil dan Janinnya

Senin, 25 Januari 2021 - 13:31 WIB
loading...
Penembakan Massal di...
Penembakan massal guncang Indianapolis, AS, pada hari Minggu (24/1/2021). Enam tewas termasuk Ibu hamil dan janinnya. Foto/Ilustrasi SINDOnews.com
A A A
INDIANAPOLIS - Penembakan massal terjadi di sebuah rumah di Indianapolis, Amerika Serikat (AS), pada hari Minggu waktu setempat. Total, enam tewas termasuk seorang Ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Departemen Polisi Metropolitan Indianapolis menyatakan penembakan tersebut sebagai "pembunuhan massal.

Baca juga: Kapal Induk AS Masuk Laut China Selatan, Tantang China untuk Menembaknya?

Polisi menerima panggilan telepon sekitar pukul 04.00 pagi bahwa ada seseorang yang tertembak. Pejabat polisi setempat, Sersan Shane Foley, mengatakan petugas pertama kali menemukan seorang remaja laki-laki dengan luka tembak.

Belum ada tersangka yang ditangkap hingga Minggu malam waktu setempat.

Foley mengatakan ketika para petugas polisi sedang menyelidiki penembakan terhadap remaja itu, polisi menerima informasi sekitar pukul 04.40 pagi, yang membawa mereka ke rumah terdekat, di mana mereka menemukan beberapa orang dewasa tewas karena luka tembak.

Baca juga: AS Kerahkan Kapal Induk saat Pesawat Pembom Nuklir China Usik Taiwan

Foley memaparkan Kezzie Childs, 42, Raymond Childs, 42, Elijah Childs, 18, Rita Childs, 13, dan Kiara Hawkins, 19, dan janin yang dikandung Hawkins dinyatakan meninggal setelah ditemukan di rumah tersebut.

Hawkins pertama kali dibawa ke rumah sakit terdekat, tetapi dia dan janinnya meninggal meskipun ada upaya penyelamatan nyawa.
Baca Juga: Momen Terakhir Donald Trump di Gedung Putih: Sedih dan Pedih....

Foley, seperti dikutip AP, mengatakan remaja yang awalnya ditemukan dengan luka tembak diharapkan selamat dan polisi yakin dia terluka dalam penembakan yang menewaskan lima orang lainnya, bersama dengan janin yang belum lahir.
Baca Juga : Rusia: Tindakan Barat Terhadap Moskow Bukti Adanya Krisis Dalam Ideologi Mereka

Kepala Departemen Polisi Metropolitan Indianapolis (IMPD) Randal Taylor mengatakan polisi yakin penembakan mematikan itu tidak acak, tetapi merupakan serangan terarah yang dilakukan oleh penyerang atau sejumlah penyerang.

Dia mengatakan penembakan itu terjadi beberapa hari setelah pejabat departemen kepolisian mengumumkan upaya terbaru mereka untuk memerangi kekerasan, kejahatan terkait narkoba dan kekerasan yang didorong oleh kemiskinan atau keputusasaan.

“Tapi apa yang kami lihat pagi ini adalah jenis kejahatan yang berbeda. Apa yang terjadi pagi ini, berdasarkan bukti yang telah dikumpulkan sejauh ini, adalah pembunuhan massal," kata Taylor pada konferensi pers.

"Lebih dari itu, kami percaya itu tidak acak," ujarnya.

Baca juga: Gila! Sekolah di Mesir Dijadikan Rumah Bordil dan Tempat Pesta Seks

Taylor mengatakan itu adalah penembakan korban massal terbesar di kota itu dalam lebih dari satu dekade, dan mendesak masyarakat untuk menghubungi polisi dan menyampaikan informasi apa pun yang mungkin mereka miliki tentang pembunuhan itu.

Wali Kota setempat, Joe Hogsett, menyebut penembakan itu sebagai "pembunuhan massal", dan mengatakan bahwa seseorang atau individu telah membawa teror ke komunitas Indianapolis.

Dia mengatakan telah menghubungi pejabat di kantor lapangan FBI di Indianapolis, kantor Kejaksaan AS setempat, dan lembaga penegak hukum lainnya untuk mendapatkan bantuan dalam penyelidikan penembakan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
5 Fakta Viralnya Foto...
5 Fakta Viralnya Foto AI Donald Trump sebagai Paus, Netizen Sebut Anti Kristus
Siapa Penn Badgley?...
Siapa Penn Badgley? Aktor Penganut Baha'i yang Selalu Membaca Alquran dan Merenungkan Maknanya
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
AS Pangkas Jumlah Jenderal...
AS Pangkas Jumlah Jenderal Bintang 4 hingga 20 Persen, Ada Apa?
Pemerintah Trump Tawarkan...
Pemerintah Trump Tawarkan Rp16,4 Juta kepada Imigran Gelap untuk Angkat Kaki dari AS
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan
Lancarkan Operasi Sindoor...
Lancarkan Operasi Sindoor ke Wilayah Pakistan, India Tidak Ingin Ada Eskalasi Konflik
India Blokir Akun Instagram...
India Blokir Akun Instagram Media Muslim Buntut Konflik dengan Pakistan
Rekomendasi
Cadangan Devisa Indonesia...
Cadangan Devisa Indonesia Anjlok Rp76 Triliun, Buat Bayar Utang dan Selamatkan Rupiah
10 Ayat tentang Kematian,...
10 Ayat tentang Kematian, Yuk Simak!
Sinopsis Episode 1 Series...
Sinopsis Episode 1 Series Sugar Daddy, Ini Awal Pertemuan Darius Sinathrya dan Megan Domani
Berita Terkini
Perang Nuklir India-Pakistan...
Perang Nuklir India-Pakistan Dapat Binasakan 125 Juta Orang dan Picu Kelaparan Global
Turis Sombong Israel...
Turis Sombong Israel Menolak Lepas Sepatu di Restoran Thailand: 'Uangku Membangun Negaramu'
Pesawat J-10 China Jagoan...
Pesawat J-10 China Jagoan Pakistan saat Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Perang India-Pakistan,...
Perang India-Pakistan, Ini Sejarah Keduanya Menjadi Negara Bersenjata Nuklir
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved