Pada 2016, misalnya, sebuah jajak pendapat menemukan bahwa hanya 35 persen orang Israel yang mempercayai media massa, dibandingkan dengan negara lain yang peringkat persetujuannya lebih dari 40 persen. Tahun lalu, survei lain mengungkapkan bahwa jumlah mereka yang mempercayai media turun menjadi hanya 30 persen.
Baca: Netanyahu Desak Presiden Joe Biden Perkuat Aliansi AS-Israel
Menurut Sagi Elbaz, seorang ahli yang telah meneliti media Israel selama beberapa dekade, mengatakan status outlet berita saat ini sebenarnya telah meningkat.
Baca Juga:
"Dulu, kami bahkan pernah melakukan survei yang menunjukkan bahwa hanya 24 persen orang Israel yang mempercayai media. Jadi, dalam beberapa tahun terakhir kami benar-benar melihat peningkatan cara publik memandang media," ucapnya, seperti dilansir Sputnik.
Alasan utama perubahan itu, menurut Elbaz, adalah pergeseran lanskap media yang telah terjadi dalam tiga dekade terakhir. Awalnya, Israel menyerap informasi mereka dari saluran 1 (saat ini 11) yang didanai oleh negara. Tetapi kemunculan TV kabel di tahun 90-an, serta sejumlah saluran komersial menyebabkan penurunan peringkat jaringan.
Baca: Pejabat Trump: Indonesia dan Israel Hampir Normalisasi, tapi Waktu Habis
Munculnya saluran satelit ditambah dengan situs berita dan platform media sosial hanya berkontribusi pada penurunan itu, tetapi yang juga diciptakannya adalah pluralitas pendapat; spektrum ini telah disajikan oleh media.