AS Nyatakan Akan Bantu Perkuat Pertahanan Diri Taiwan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, Washington berencana untuk memperkuat hubungan dengan Taiwan , yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya. AS mengaku prihatin atas apa yang dianggapnya sebagai tekanan berkelanjutan China terhadap Taiwan.
"AS mencatat dengan prihatin pola upaya China yang sedang berlangsung untuk mengintimidasi tetangganya, termasuk Taiwan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (24/1/2021).
"Kami mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan dan sebaliknya terlibat dalam dialog yang bermakna dengan perwakilan Taiwan yang terpilih secara demokratis," sambungnya.
Price mengatakan, AS akan berdiri bersama teman dan sekutu untuk memajukan kemakmuran, keamanan, dan nilai-nilai bersama di kawasan Indo-Pasifik, dan itu termasuk memperdalam hubungandengan Taiwan.
"AS akan terus mendukung penyelesaian damai masalah lintas-selat, sesuai dengan keinginan dan kepentingan terbaik rakyat di Taiwan," ungkapnya.
"Kami akan terus membantu Taiwan dalam mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai," tuturnya.
AS, bersama dengan banyak negara lain, tidak mengakui Taiwan sebagai negara yang berdaulat, namun bagaimanapun, AS tetap menjaga hubungan informal dengan wilayah itu setelah memutuskan hubungan diplomatik dengannya pada 1979.
China, yang memandang Taiwan sebagai provinsinya yang memisahkan diri, merasa tidak nyaman atas kerjasamanya dengan Washington, khususnya di bidang pertahanan.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
"AS mencatat dengan prihatin pola upaya China yang sedang berlangsung untuk mengintimidasi tetangganya, termasuk Taiwan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (24/1/2021).
"Kami mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan dan sebaliknya terlibat dalam dialog yang bermakna dengan perwakilan Taiwan yang terpilih secara demokratis," sambungnya.
Price mengatakan, AS akan berdiri bersama teman dan sekutu untuk memajukan kemakmuran, keamanan, dan nilai-nilai bersama di kawasan Indo-Pasifik, dan itu termasuk memperdalam hubungandengan Taiwan.
"AS akan terus mendukung penyelesaian damai masalah lintas-selat, sesuai dengan keinginan dan kepentingan terbaik rakyat di Taiwan," ungkapnya.
"Kami akan terus membantu Taiwan dalam mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai," tuturnya.
AS, bersama dengan banyak negara lain, tidak mengakui Taiwan sebagai negara yang berdaulat, namun bagaimanapun, AS tetap menjaga hubungan informal dengan wilayah itu setelah memutuskan hubungan diplomatik dengannya pada 1979.
China, yang memandang Taiwan sebagai provinsinya yang memisahkan diri, merasa tidak nyaman atas kerjasamanya dengan Washington, khususnya di bidang pertahanan.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(esn)