Ibu Muda Ini Tembak Mati 5 Anaknya, Bakar Rumah, lalu Bunuh Diri

Sabtu, 23 Januari 2021 - 12:07 WIB
loading...
Ibu Muda Ini Tembak Mati 5 Anaknya, Bakar Rumah, lalu Bunuh Diri
Oreanna Myers, 25, Ibu muda di West Virginia, Amerika Serikat, menembak mati lima anaknya sebelum akhirnya membakar rumahnya dan bunuh diri. Foto/WVNS
A A A
WASHINGTON - Seorang Ibu muda asal West Virginia, Amerika Serikat (AS), menembak mati lima anaknya sebelum akhirnya membakar rumahnya dan menembak dirinya sendiri pada bulan Desember 2020. Hal itu disimpulkan pejabat polisi setempat baru-baru ini.

Polisi mengatakan Oreanna Myers, 25, meninggalkan catatan bunuh diri di mana dia menulis bahwa dia tidak cukup kuat untuk mengalahkan "iblis", dan meminta maaf atas "kejahatan keji".



Pembantaian mengerikan pada 8 Desember itu menyebabkan tiga putra dan dua anak tiri Myers dari pernikahan suaminya sebelumnya tewas.

Anak-anak itu diidentifikasi sebagai Shaun Dawson Bumgarner, 7, Riley James Bumgarner, 6, Kian Myers, 4, Aarikyle Nova Myers, 3, dan Haiken Jirachi Myers, 1.

Myers menderita depresi dan kesal karena suaminya telah tinggal bersama ayahnya selama dua minggu ketimbang bersamanya dan anak-anak di rumah mereka di luar Williamsburg, di West Virginia. Pejabat Sheriff Greenbrier County, Bruce Sloan, mengatakan penyebab suami korban enggan pulang karena masalah pekerjaan.

Timelineyang suram dimulai ketika Myers menjemput dua putranya dari halte bus di penghujung hari sekolah pada Selasa, 8 Desember 2020, dengan garis merah di wajahnya.

Menurut saksi kepada penyidik, ketika ditanya oleh anak-anaknya apakah dia berdarah, Myers menjawab bahwa dia yang menggambar.



Satu jam kemudian, petugas pemadam kebakaran menanggapi panggilan darurat 911 di rumah keluarga korban dan menemukan bahwa rumah itu sepenuhnya dilalap api.

Setelah memadamkan api, mayat-mayat korban Ibu muda itu ditemukan di dalam rumah dengan luka tembak di kepala.

Myers sendiri ditemukan tewas di luar rumah dekat meja, dengan senjata pembunuh tergeletak di sampingnya.

Pejabat polisi mengatakan senjata itu tidak otomatis, yang berarti Myers harus mengisi ulang senapan sebelum setiap ledakan mematikan.

Sloan mengatakan pesan teks yang dikirim seminggu sebelum tragedi antara Myers dan suaminya menunjukkan bahwa ketidakhadiran Bumgarner terkait pekerjaan adalah sumber perselisihan sengit antara pasangan itu.

“Jangan khawatir tentang potongan...ini lagi. Anda tidak akan memiliki apa-apa untuk kembali selain mayat. Anda memilih uang daripada depresi saya. Tidak ada yang peduli mengapa saya harus...?," bunyi salah satu pesan teks putus asa yang dikirimkan Myers kepada suaminya.

“Uang akan datang dan pergi, begitu saya pergi, tidak ada yang menggantikan saya. Saya mohon dan menangis minta tolong tetapi tidak pernah mendapatkannya. Ini kesehatan mental saya yang perlu dirawat—bantu saya—saya tidak peduli lagi."

Myers meninggalkan beberapa catatan kepada suaminya yang menunjukkan kesalahannya.

"Saya sangat menyesal Brian," bunyi salah satu catatan. "Saya tidak cukup kuat untuk Anda atau keluarga ini. Kepalaku begitu.... Saya minta maaf atas kejahatan keji saya. Saya tidak cukup kuat untuk melawan iblis-iblis ini, Snap. Crunch, Boom. Sangat depresi. Jantung mati rasa. Jiwa benar-benar hancur. Saya minta maaf saya mengecewakan Anda. Maaf saya telah mengecewakan anak laki-laki tampan kami. Saya sangat menyesal saya tidak cukup kuat. OAM."



“Saya telah menembak semua anak laki-laki di kepala. Saya telah membakar rumah. Saya telah menembak diri saya sendiri di kepala. Saya minta maaf," lanjut catatan Ibu muda tersebut.

“Kesehatan mental ini serius. Saya berharap suatu hari seseorang akan membantu orang lain seperti saya. Kesehatan mental bukanlah untuk dijadikan lelucon atau dianggap enteng. Ketika seseorang memohon, memohon, berteriak minta tolong, tolong bantu mereka. Anda mungkin saja menyelamatkan satu kehidupan atau lebih banyak nyawa. Terima kasih, OAM," imbuh dia.

Sloan, seperti dikutipNew York Post, Sabtu (23/1/2021), mengatakan dia tidak tahu apakah Myers dirawat karena penyakit mental. Menurut Sloane kasusnya sudah ditutup dan mendesak anggota keluarga dari siapa pun yang menderita depresi atau yang ingin bunuh diri untuk segera mencari bantuan.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1951 seconds (0.1#10.140)