Uskup Agung Yunani Menghina Islam, Bilang Islam Bukan Agama
loading...
A
A
A
ATHENA - Uskup Agung Athena dan seluruh Yunani , Ieronymos II, dikecam banyak pihak karena pernyataannya yang dianggap telah menghina Islam. Dia mengatakan Islam bukanlah agama, tapi partai politik dan pengikutnya adalah orang-orang yang berperang.
Baca Juga: Pertama di Inggris, Masjid Jadi Pusat Vaksinasi COVID-19
"Karena kami tahu, Islam, itu orang-orang, bukanlah agama," katanya. "Itu partai politik, itu pengejaran politik," katanya lagi saat berbicara di OPEN TV pada 16 Januari dan dikutip banyak media internasional kemarin.
Baca Juga: Tragis, Gadis 10 Tahun Tewas Saat Lakukan 'Blackout Challenge' TikTok
"Mereka adalah orang-orang yang menyebar, ini adalah karakteristik Islam," lanjut dia, sambil mengacu pada Sultan Ottoman Mehmed II, yang juga dikenal sebagai Mehmed sang Penakluk, yang mengambil alih Istanbul pada tahun 1453, membuat Kekaisaran Byzantium berakhir.
Komentarnya muncul menjelang keputusan Turki dan Yunani untuk melanjutkan pembicaraan pada 25 Januari nanti yang bertujuan mengurangi ketegangan menyusul undangan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusuglu pada Yunani untuk memulai kembali pembicaraan yang bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan mereka.
Komentar Uskup Agung berlangsung pada acara peringatan dua abad dari pemberontakan Yunani melawan Kekaisaran Ottoman pada tahun 1821.
Baca Juga: Putri Sulung Luis Figo Calon Keluarga Kerajaan Spanyol
Ucapannya tersebut telah memicu kritik besar-besaran dari berbagai pihak dan orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk dari Turki. Bahkan anggota senior kelompok non-Muslim di masyarakat Turki menyebut pernyataan itu sebagai hal yang disayangkan.
Berbicara dengan TRT World, seorang anggota senior komunitas Kristen Ortodoks di Turki yang hanya bersedia berbicara dengan syarat anonim mengatakan; "Waktu untuk pernyataan Ieronymos sangat disayangkan."
Baca Juga: Pertama di Inggris, Masjid Jadi Pusat Vaksinasi COVID-19
"Karena kami tahu, Islam, itu orang-orang, bukanlah agama," katanya. "Itu partai politik, itu pengejaran politik," katanya lagi saat berbicara di OPEN TV pada 16 Januari dan dikutip banyak media internasional kemarin.
Baca Juga: Tragis, Gadis 10 Tahun Tewas Saat Lakukan 'Blackout Challenge' TikTok
"Mereka adalah orang-orang yang menyebar, ini adalah karakteristik Islam," lanjut dia, sambil mengacu pada Sultan Ottoman Mehmed II, yang juga dikenal sebagai Mehmed sang Penakluk, yang mengambil alih Istanbul pada tahun 1453, membuat Kekaisaran Byzantium berakhir.
Komentarnya muncul menjelang keputusan Turki dan Yunani untuk melanjutkan pembicaraan pada 25 Januari nanti yang bertujuan mengurangi ketegangan menyusul undangan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusuglu pada Yunani untuk memulai kembali pembicaraan yang bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan mereka.
Komentar Uskup Agung berlangsung pada acara peringatan dua abad dari pemberontakan Yunani melawan Kekaisaran Ottoman pada tahun 1821.
Baca Juga: Putri Sulung Luis Figo Calon Keluarga Kerajaan Spanyol
Ucapannya tersebut telah memicu kritik besar-besaran dari berbagai pihak dan orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk dari Turki. Bahkan anggota senior kelompok non-Muslim di masyarakat Turki menyebut pernyataan itu sebagai hal yang disayangkan.
Berbicara dengan TRT World, seorang anggota senior komunitas Kristen Ortodoks di Turki yang hanya bersedia berbicara dengan syarat anonim mengatakan; "Waktu untuk pernyataan Ieronymos sangat disayangkan."