Biden Dilaporkan Akan Perpanjang Perjanjian New START dengan Rusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden , akan mengupayakan perpanjangan selama lima tahun perjanjian kontrol senjata New START dengan Rusia . Hal itu diungkapkan sumber di pemerintah AS yang mengetahui masalah tersebut.
Keputusan tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Washington Post, harus dibuat dengan cepat karena perjanjian yang membatasi AS dan Rusia untuk mengerahkan tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir strategis akan berakhir pada 5 Februari mendatang.
Sumber, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan bahwa anggota parlemen AS telah diberi pengarahan tentang keputusan Biden, yang kemungkinan akan diumumkan pada Kamis malam waktu setempat.
Departemen Luar Negeri dan Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menolak berkomentar terkait laporan ini seperti dikutip dari Reuters, Jumat (22/1/2021).
Selain membatasi jumlah senjata nuklir strategis yang dikerahkan ke level terendah dalam beberapa dekade, New START juga membatasi rudal dan pembom darat serta kapal selam yang mengirimkannya.
Berakhirnya perjanjian itu akan mengakhiri semua pembatasan pada penyebaran hulu ledak nuklir strategis AS dan Rusia serta sistem pengiriman yang membawanya. Ini tentu saja berpotensi memicu perlombaan senjata baru, kata para ahli kebijakan.
Baca juga: Tangkal Peretas Rusia, Biden Bentuk Tim Keamanan Siber Kelas Dunia
Kremlin pada Rabu lalu mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk memperpanjang New START dan akan menyambut upaya yang dijanjikan oleh pemerintahan Biden untuk mencapai kesepakatan.
Keputusan tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Washington Post, harus dibuat dengan cepat karena perjanjian yang membatasi AS dan Rusia untuk mengerahkan tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir strategis akan berakhir pada 5 Februari mendatang.
Sumber, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan bahwa anggota parlemen AS telah diberi pengarahan tentang keputusan Biden, yang kemungkinan akan diumumkan pada Kamis malam waktu setempat.
Departemen Luar Negeri dan Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menolak berkomentar terkait laporan ini seperti dikutip dari Reuters, Jumat (22/1/2021).
Selain membatasi jumlah senjata nuklir strategis yang dikerahkan ke level terendah dalam beberapa dekade, New START juga membatasi rudal dan pembom darat serta kapal selam yang mengirimkannya.
Berakhirnya perjanjian itu akan mengakhiri semua pembatasan pada penyebaran hulu ledak nuklir strategis AS dan Rusia serta sistem pengiriman yang membawanya. Ini tentu saja berpotensi memicu perlombaan senjata baru, kata para ahli kebijakan.
Baca juga: Tangkal Peretas Rusia, Biden Bentuk Tim Keamanan Siber Kelas Dunia
Kremlin pada Rabu lalu mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk memperpanjang New START dan akan menyambut upaya yang dijanjikan oleh pemerintahan Biden untuk mencapai kesepakatan.
(ber)