Kebakaran Landa Produsen Vaksin Terbesar di Dunia, Lima Tewas

Jum'at, 22 Januari 2021 - 01:06 WIB
loading...
Kebakaran Landa Produsen Vaksin Terbesar di Dunia, Lima Tewas
Kebakaran landa produsen vaksin terbesar di dunia, Institut Serum India di Pune, India barat menewaskan lima orang. Foto/BBC
A A A
NEW DELHI - Sedikitnya lima orang tewas dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di lokasi produsen vaksin terbesar di dunia di India bagian barat.

Kebakaran dimulai di sebuah gedung yang masih dalam pembangunan di fasilitas Institut Serum India di Pune pada Kamis sore waktu setempat. Rekaman video menunjukkan asap tebal mengepul dari sebuah gedung di lokasi perusahaan yang luas.

Api kemudian dapat dikendalikan, tetapi Wali Kota memastikan bahwa lima orang telah tewas. Penyebab kebakaran sendiri belum teridentifikasi.



"Kami baru saja menerima beberapa kabar terbaru yang menyedihkan; setelah penyelidikan lebih lanjut kami telah mengetahui bahwa sayangnya ada beberapa korban jiwa dalam insiden tersebut," kata CEO Serum Institute, Adar Poonawalla, dalam sebuah tweet.

"Kami sangat sedih dan menyampaikan belasungkawa kami yang terdalam kepada anggota keluarga yang ditinggalkan," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Jumat (22/1/2021).

Meski dilanda kebakaran, pihak perusahaan mengatakan produksi vaksin tidak akan terpengaruh.



Poonawalla mengatakan tidak akan ada dampak pada produksi vaksin Oxford-AstraZeneca , yang dikenal secara lokal sebagai Covishield.

"Beberapa bangunan produksi yang saya miliki menyimpannya sebagai cadangan untuk menangani kemungkinan seperti itu," ungkapnya.

Covishield adalah satu dari dua vaksin yang disetujui oleh pemerintah India untuk digunakan dalam program inokulasi, yang dimulai minggu lalu dan merupakan yang terbesar di dunia. Negara itu menargetkan untuk memvaksinasi 300 juta orang pada awal Agustus.



Banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah lainnya juga bergantung pada Serum Institute untuk produksi vaksin Oxford-AstraZeneca.

India telah mencatat jumlah infeksi COVID-19 tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Menurut data dari Universitas Johns Hopkins sejak pandemi dimulai, telah dikonfirmasi lebih dari 10,6 juta kasus dan hampir 153.000 kematian.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1277 seconds (0.1#10.140)