Dikritik Barat karena Tangkap Navalny, Ini Jawaban Rusia

Senin, 18 Januari 2021 - 22:21 WIB
loading...
Dikritik Barat karena...
Lavrov menuturkan bahwa ekspresi kemarahan negara-negara Barat atas penahanan Navalny dirancang untuk mengalihkan perhatian warganya dari masalah dalam negeri. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Rusia angkat bicara mengenai kritikan yang datang dari negara-negara Barat atas keputusan mereka menangkap Alexei Navalny. Tokoh oposisi Rusia itu ditahan saat menjejakan kaki di bandara Moskow, sepulang dari melakukan perawatan di Berlin, Jerman.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menuturkanbahwa ekspresi kemarahan negara-negara Barat atas penahanan itu dirancang untuk mengalihkan perhatian warganya dari masalah dalam negeri.

Dia mengatakan, kasus Navalny telah mendapatkan resonansi buatan di Barat dan Moskow tidak terpengaruh oleh potensi kerusakan pada citranya. "Kami mungkin harus memikirkan citra kami, tapi kami bukan wanita muda yang pergi ke pesta," kata Lavrov.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan bahwa kasus Navalny adalah urusan dalam negeri Moskow dan negara lain harus menghormati kedaulatan Rusia. Baca juga: AS Kecam Penangkapan Navalny, Sang Musuh Politik Putin oleh Moskow

"Hormati hukum internasional, jangan melanggar undang-undang nasional negara berdaulat dan atasi masalah di negara Anda sendiri," ujarnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (18/1/2021).

Seperti diketahui, Navalny akhirnya kembali ke negaranya setelah terbang ke Jerman sejak musim panas lalu untuk memulihkan diri setelah dilaporkan diracun dengan racun saraf Novichok.

Navalny dan istrinya; Yulia, meninggalkan pesawat bersama pada Minggu malam bersama penumpang lainnya dan pergi ke terminal dengan bus. Dia kemudian ditangkap saat tiba di meja imigrasi. Baca juga: AS Terancam Perang Saudara Jelang Pelantikan Joe Biden

Otoritas penjara Rusia telah mengkonfirmasi penahanan tersebut. Menurut otoritas tersebut, Navalny—yang diburu karena melanggar persyaratan pembebasan hukuman masa percobaannya dari kasus pidana sebelumnya—akan tetap ditahan sampai pengadilan memutuskan pembatasan pra-sidang terhadapnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Profil Serda Satria...
Profil Serda Satria Arta Kumbara, Mantan Marinir TNI AL yang Ikut Berperang di Rusia
Trump Kunjungi Arab...
Trump Kunjungi Arab Saudi, Bakal Negosiasi Penjanjian Nuklir Damai hingga Situasi Gaza
Dikawal Jet Tempur F-15,...
Dikawal Jet Tempur F-15, Trump Tiba di Saudi
Rekomendasi
Pangeran William dan...
Pangeran William dan Kate Middleton Lindungi Putri Charlotte Agar Tak Bernasib seperti Harry
Benarkah Berkurban adalah...
Benarkah Berkurban adalah Wajib? Begini Dalilnya!
Rancangan Permenkes...
Rancangan Permenkes tentang Kesehatan Perlu Libatkan Semua Elemen
Berita Terkini
Pakistan Ungkap India...
Pakistan Ungkap India Gunakan Drone Israel dengan Mesin Buatan Inggris
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Macron Dituding Bawa...
Macron Dituding Bawa Kokain saat ke Ukraina, Ini Kata Pemerintah Prancis
Hamas Murka Pemukim...
Hamas Murka Pemukim Israel Ingin Sembelih Domba di Masjid Al-Aqsa
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Agama Warga Negara India...
Agama Warga Negara India dan Persentasenya di Tengah Perang Terbaru Lawan Pakistan
Infografis
AS Siapkan 100 Hari...
AS Siapkan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved