Kematian Warga Norwegia Setelah Disuntik Vaksin Pfizer Jadi Perhatian Australia
loading...
A
A
A
"Jika informasi lebih lanjut tersedia, kami akan membagikannya kepada publik Australia," ujar Hunt.
Hunt mengatakan sejauh ini, hasil dari peluncuran vaksin Pfizer di Amerika Serikat (AS) "menggembirakan". Pusat Pengendalian Penyakit AS telah meninjau kira-kira 1,8 juta dosis vaksin itu, dengan hasil yang sangat positif dalam hal keamanan dan kemanjuran.
Hunt menegaskan bahwa keselamatan adalah prioritas nomor satu regulator medis negara itu.
“Jadi kami akan terus mengikuti proses regulator medis, karena itu akan menjaga keamanan warga Australia dan pada akhirnya memberikan kepercayaan,” tukasnya.
Badan Obat Norwegia (NOMA) mengatakan kepada BMJ bahwa mereka telah menyelidiki 13 kematian sejauh ini, dan menyimpulkan bahwa efek samping umum dari vaksin mRNA, yang meliputi demam dan diare, mungkin telah berkontribusi pada kematian.
Tetapi direktur medis badan tersebut, Steinar Madsen mengatakan, efek samping yang tidak biasa ditimbulkan vaksin. Meskipun tidak berbahaya bagi pasien yang lebih muda dengan masalah kesehatan yang lebih sedikit, efek samping tersebut dapat memperburuk masalah kesehatan yang ada pada orang lanjut usia (lansia).
“Kami tidak takut atau khawatir tentang hal ini, karena kejadian ini sangat jarang dan terjadi pada pasien yang sangat lemah dengan penyakit yang sangat serius,” katanya.
"Kami sekarang meminta dokter untuk melanjutkan vaksinasi, tetapi untuk melakukan evaluasi ekstra terhadap orang yang sangat sakit yang kondisi dasarnya mungkin diperburuk olehnya," imbuhnya.
Dalam sebuah pernyataan kepada BMJ, perusahaan mengatakan Pfizer dan BioNTech mengetahui kematian yang dilaporkan dan telah bekerja sama dengan otoritas kesehatan Norwegia.
Hunt mengatakan sejauh ini, hasil dari peluncuran vaksin Pfizer di Amerika Serikat (AS) "menggembirakan". Pusat Pengendalian Penyakit AS telah meninjau kira-kira 1,8 juta dosis vaksin itu, dengan hasil yang sangat positif dalam hal keamanan dan kemanjuran.
Hunt menegaskan bahwa keselamatan adalah prioritas nomor satu regulator medis negara itu.
“Jadi kami akan terus mengikuti proses regulator medis, karena itu akan menjaga keamanan warga Australia dan pada akhirnya memberikan kepercayaan,” tukasnya.
Badan Obat Norwegia (NOMA) mengatakan kepada BMJ bahwa mereka telah menyelidiki 13 kematian sejauh ini, dan menyimpulkan bahwa efek samping umum dari vaksin mRNA, yang meliputi demam dan diare, mungkin telah berkontribusi pada kematian.
Tetapi direktur medis badan tersebut, Steinar Madsen mengatakan, efek samping yang tidak biasa ditimbulkan vaksin. Meskipun tidak berbahaya bagi pasien yang lebih muda dengan masalah kesehatan yang lebih sedikit, efek samping tersebut dapat memperburuk masalah kesehatan yang ada pada orang lanjut usia (lansia).
“Kami tidak takut atau khawatir tentang hal ini, karena kejadian ini sangat jarang dan terjadi pada pasien yang sangat lemah dengan penyakit yang sangat serius,” katanya.
"Kami sekarang meminta dokter untuk melanjutkan vaksinasi, tetapi untuk melakukan evaluasi ekstra terhadap orang yang sangat sakit yang kondisi dasarnya mungkin diperburuk olehnya," imbuhnya.
Dalam sebuah pernyataan kepada BMJ, perusahaan mengatakan Pfizer dan BioNTech mengetahui kematian yang dilaporkan dan telah bekerja sama dengan otoritas kesehatan Norwegia.