Ulama Dunia Menyeru Agar Masjid Al-Aqsa Dilindungi dari Yudaisasi Israel

Jum'at, 15 Januari 2021 - 20:04 WIB
loading...
Ulama Dunia Menyeru Agar Masjid Al-Aqsa Dilindungi dari Yudaisasi Israel
Sejumlah orang berjalan di sekitar Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Foto/Anadolu
A A A
YERUSALEM - Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) mengecam dan menolak Yudaisasi Israel yang "agresif" di kota Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.

Para ulama menyerukan agar kota Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa dilindungi dalam menghadapi "kejahatan keji" Israel.

IUMS berkomentar setelah laporan lokal tentang penggalian baru oleh Israel di dekat Tembok Buraq (Ratapan) di Yerusalem.

Penggalian semacam itu, menurut IUMS, adalah bagian upaya Israel untuk Yudaise alun-alun di depan tembok yang berdekatan dengan Tempat Suci Al-Aqsa.



IUMS menambahkan Israel mencegah warga dari luar Kota Tua Yerusalem memasuki Masjid Al-Aqsa dengan dalih untuk memerangi pandemi virus corona.

Lihat Infografis: Fakta-Fakta Pemakzulan Presiden AS Donald Trump

Sementara itu, Israel memanfaatkan penutupan tersebut untuk melakukan perubahan di distrik tersebut.

Lihat Video: Sejak Dibuka, TPU Srengseng Sawah Sudah Menerima 61 Jenazah Covid-19

"Kami menolak setiap dan semua upaya (oleh Israel) untuk mencuri lebih banyak tanah Palestina dan mengubah identitas kota suci itu," papar pernyataan Israel.



IUMS menyerukan kepada dunia Arab dan Muslim, khususnya negara-negara yang tetap setia pada perjuangan Palestina dan belum menormalisasi hubungan dengan Israel, serta kelompok hak asasi manusia (HAM) dan kemanusiaan internasional untuk melindungi Masjid Al-Aqsa dan Yerusalem dari berbagai serangan berulang dan provokatif oleh Israel untuk menghapus identitas kota.

Palestina berkomitmen untuk Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina merdeka atas dasar resolusi dan legitimasi internasional.

Aneksasi Israel atas Yerusalem pada 1981 tetap ilegal menurut hukum internasional.

Pada Rabu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Palestina memperingatkan, "Rencana Israel untuk membagi Masjid Al-Aqsa secara spasial dan menghapus pengelolaan eksklusif situs suci dari departemen (wakaf) Islam."

Tindakan ini menyusul serangan oleh para surveyor Israel, dilindungi para petugas polisi, untuk mensurvei semua bagian Masjid Al-Aqsa.

Kompleks masjid meliputi area seluas 36 hektar dan merupakan tempat paling suci ketiga bagi umat Islam di dunia setelah Masjid di Makkah dan Madinah.

Meski demikian, Masjid Al-Aqsa sering diserbu para pemukim Yahudi dan polisi Israel, biasanya dari gerbang yang mengarah dari Buraq Wall Square.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1454 seconds (0.1#10.140)