Hasil Kerja Paksa, AS Larang Produk Kapas dan Tomat dari China

Kamis, 14 Januari 2021 - 14:06 WIB
loading...
Hasil Kerja Paksa, AS...
AS melarang produk kapas dan tomat dari Xinjiang, China karena hasil kerja paksa. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah melarang impor produk kapas dan tomat yang diproduksi di wilayah Xinjiang, China , karena merupakan hasil kerja paksa. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS.

Dalam pernyataannya, CBP mengatakan, larang yang berlaku di seluruh wilayah AS itu didasari informasi yang dapat dipercaya menunjukkan penggunaan tahanan atau kerja paksa di penjara dan situasi kerja paksa. CBP mengatakan telah menemukan contoh jeratan hutang, pembatasan pergerakan, isolasi, intimidasi dan ancaman, penahanan upah, dan kondisi hidup serta kerja yang kasar.

"CBP tidak akan mentolerir eksploitasi perbudakan modern oleh pemerintah China untuk mengimpor barang ke Amerika Serikat di bawah nilai pasar wajar," kata Penjabat Komisioner badan tersebut Mark A. Morgan dalam sebuah pernyataan.



"Impor yang dilakukan dengan murah dengan menggunakan kerja paksa merugikan bisnis Amerika yang menghormati hak asasi manusia dan juga membuat konsumen yang tidak menaruh curiga pada pembelian yang tidak etis," tambahnya seperti dikutip dari CNN, Kamis (14/1/2021).

Larangan itu akan efektif di semua pelabuhan masuk AS.

Pemerintahan Trump sebelumnya telah mengeluarkan pembatasan impor terhadap perusahaan yang dituduhnya menggunakan kerja paksa di wilayah tersebut, termasuk memblokir pengiriman kapas dari Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang, produsen kapas utama.

Menurut Asisten Komisaris Eksekutif CBP, Brenda Smith, delapan puluh lima persen kapas yang diproduksi di China berasal dari Xinjiang.

Pada bulan Juli, AS mengeluarkan peringatan tentang risiko kerja paksa di Xinjiang.

"Pemerintah China terus melakukan kampanye penindasan yang menargetkan orang-orang Uighur dan kelompok etnis dan agama minoritas lainnya," kata CBP.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Zelensky Tuding 155...
Zelensky Tuding 155 Tentara China Ikut Berperang di Ukraina, Rusia: Beijing Tetap Seimbang
Ini 4 Kehebatan Frankenjet,...
Ini 4 Kehebatan Frankenjet, Jet Tempur Siluman Daur Ulang yang Dibuat dari 2 Pesawat yang Hancur Senilai Rp1,2 Triliun
5 Miliarder AS Ikut...
5 Miliarder AS Ikut Mendukung Trump, Kini Terpaksa Rugi hingga Rp30.272 Triliun
Trump Akui AS Memiliki...
Trump Akui AS Memiliki Senjata Rahasia, Apa Itu?
Trump Serius Ancam Iran...
Trump Serius Ancam Iran dengan Kekuatan Militer AS, Israel Juga Terlibat
Donald Trump Ugal-ugalan,...
Donald Trump Ugal-ugalan, Janjikan Anggaran Pertahanan AS Rp16,8 Kuadriliun
Zelensky: 155 Warga...
Zelensky: 155 Warga China Ikut Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Warga Gaza: Kami Tak...
Warga Gaza: Kami Tak Mati karena Serangan Udara, tapi Akan Mati Kelaparan
Wow, Apple Terbangkan...
Wow, Apple Terbangkan 600 Ton iPhone dari India ke AS Hindari Tarif Trump
Rekomendasi
Susunan Pemain Timnas...
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Afghanistan: Top Skor Piala Asia U-17 Cadangan!
Daftar Tim Asia di Piala...
Daftar Tim Asia di Piala Dunia U-17: Timnas Indonesia U-17 Satu-satunya Wakil ASEAN!
Hasil Timnas Indonesia...
Hasil Timnas Indonesia U-17 vs Afghanistan, Skor 2-0: Garuda Muda Tak Terkalahkan!
Berita Terkini
Zelensky Tuding 155...
Zelensky Tuding 155 Tentara China Ikut Berperang di Ukraina, Rusia: Beijing Tetap Seimbang
1 jam yang lalu
Siapa Aleksey Zubritsky?...
Siapa Aleksey Zubritsky? Kosmonot Rusia yang Jadi Buronan Ukraina karena Menolak Wajib Militer dan Dituduh Berkhianat
2 jam yang lalu
Arab Saudi Bertambah...
Arab Saudi Bertambah Kaya Raya, Ternyata Ini 3 Penyebabnya
4 jam yang lalu
5 Fakta Israel Kembali...
5 Fakta Israel Kembali Bombardir Gaza di Masa Gencatan Senjata, Inilah Alasan serta Kemungkinan yang Bakal Terjadi
6 jam yang lalu
Hamas Sudah Muak dengan...
Hamas Sudah Muak dengan Kecaman dan Kutukan yang Malu-malu dari Negara Muslim dan Arab terhadap Genosida di Gaza
7 jam yang lalu
1.000 Prajurit Israel...
1.000 Prajurit Israel yang Meminta Perang Gaza Diakhiri, PM Netanyahu Sebut Mereka sebagai Ekstrimis Zionis
9 jam yang lalu
Infografis
DK PBB Setujui Resolusi...
DK PBB Setujui Resolusi AS Hentikan Perang Ukraina dan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved