Bertemu Wang Yi, Menlu Retno Singgung Isu ABK WNI di Kapal China
loading...
A
A
A
JAKARTA - Isu anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal China menjadi salah satu isu yang diangkat Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi. Keduanya melakukan pertemuan di kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Retno mengatakan, selain menyampaikan apresiasi kepada China atas kerjasama yang diberikan dalam penanganan kasus-kasus ABK Indonesia, dia juga meminta Wang Yi untuk menaruh perhatian terhadap sejumlah masalah yang dihadapi ABK Indonesia.
"Saya sekaligus juga meminta kembali perhatian terhadap masih adanya beberapa isu yang tertunda, antara lain pemulangan ABK yang masih stranded, penyelesaian hak-hak ketenagakerjaan, perbaikan kondisi kerja yang aman dan kondusif, serta penegakan hukum melalui mutual legal assistance ," ucapnya pada Rabu (13/1/2021).
Retno lalu menguturkan, selain membahas mengenai ABK WNI, dia juga kembali menyampaikan mengenai konsep dan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific ke depan.
"ASEAN membuka diri untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara manapun, dan menekankan tekad Indonesia untuk terus menjaga sentralitas ASEAN dalam pelaksanaannya," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Retno mengatakan, selain menyampaikan apresiasi kepada China atas kerjasama yang diberikan dalam penanganan kasus-kasus ABK Indonesia, dia juga meminta Wang Yi untuk menaruh perhatian terhadap sejumlah masalah yang dihadapi ABK Indonesia.
"Saya sekaligus juga meminta kembali perhatian terhadap masih adanya beberapa isu yang tertunda, antara lain pemulangan ABK yang masih stranded, penyelesaian hak-hak ketenagakerjaan, perbaikan kondisi kerja yang aman dan kondusif, serta penegakan hukum melalui mutual legal assistance ," ucapnya pada Rabu (13/1/2021).
Retno lalu menguturkan, selain membahas mengenai ABK WNI, dia juga kembali menyampaikan mengenai konsep dan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific ke depan.
"ASEAN membuka diri untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara manapun, dan menekankan tekad Indonesia untuk terus menjaga sentralitas ASEAN dalam pelaksanaannya," ujarnya.
Baca juga: Jenazah ABK yang Direpatriasi Bersama 5 WNI Akhirnya Dipulangkan ke Kendal
"Kerjasama ini akan terus didorong oleh ASEAN ke depan dan sudah menjadi tekad ASEAN untuk menjadikan kawasan Indo Pasifik sebagai kawasan stabil, damai dan sejahtera," tukasnya.
(esn)