Kim Jong-un Terpilih sebagai Sekjen Partai Buruh, Kekuasaannya Makin Kuat
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un telah terpilih sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Buruh yang berkuasa di negara itu. Hal itu dilaporkan media pemerintah, KCNA, Senin (11/1/2021).
Pemimpin muda itu mengambil alih gelar dari mendiang ayahnya, yakni sebagai pemimpin negara sekaligus pemimpin partai berkuasa. Itu merupakan langkah simbolis yang bertujuan untuk lebih memperkuat kekuasaannya. (Baca: Kim Jong-un: Korut Harus Terus Kembangkan Senjata Nuklir )
Pemilihan berlangsung kemarin selama kongres multi-tahun partai yang sedang berlangsung, yang dirancang untuk Kim guna memetakan cetak biru untuk kebijakan diplomatik, militer dan ekonominya selama lima tahun ke depan dan membuat keputusan personel kunci.
"Kongres tersebut sepenuhnya menyetujui proposal untuk mempromosikan Kim menjadi sekretaris jenderal partai," tulis KCNA, menyebut posisi itu sebagai "kepala revolusi dan pusat bimbingan dan persatuan."
Kim telah memegang kekuasaan yang hampir absolut di Korea Utara yang diperintah secara dinasti sejak mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya Kim Jong-il pada tahun 2011. Pada tahun 2012, partai tersebut menyebut Kim Jong-il sebagai "sekretaris jenderal abadi" dan Kim Jong-un "sekretaris pertama" dalam sebuah konferensi. (Baca juga: Anggap Pengkhianat, Massa Pro-Trump Hendak Gantung Wapres Pence di Capitol )
Menurut laporan KCNA, partai itu juga mengadakan pemilihan untuk Komite Sentral-nya, sebuah badan pemerintahan kunci yang mencakup politbiro yang kuat.
Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un dan pejabat senior partai yang sebelumnya menjadi calon anggota politbiro, tidak ada dalam daftar. Tak adanya nama Kim Yo-jong dalam daftar anggota polibiro telah mengacaukan harapan luas dari para pengamat rezim tertutup itu bahwa perempuan itu disebut-sebut akan menggantikan kakaknya suatu hari nanti.
Lihat Juga: Intelijen Kyiv: Pasukan Khusus Korut Habisi 8 Tentara Rusia karena Dikira Prajurit Ukraina
Pemimpin muda itu mengambil alih gelar dari mendiang ayahnya, yakni sebagai pemimpin negara sekaligus pemimpin partai berkuasa. Itu merupakan langkah simbolis yang bertujuan untuk lebih memperkuat kekuasaannya. (Baca: Kim Jong-un: Korut Harus Terus Kembangkan Senjata Nuklir )
Pemilihan berlangsung kemarin selama kongres multi-tahun partai yang sedang berlangsung, yang dirancang untuk Kim guna memetakan cetak biru untuk kebijakan diplomatik, militer dan ekonominya selama lima tahun ke depan dan membuat keputusan personel kunci.
"Kongres tersebut sepenuhnya menyetujui proposal untuk mempromosikan Kim menjadi sekretaris jenderal partai," tulis KCNA, menyebut posisi itu sebagai "kepala revolusi dan pusat bimbingan dan persatuan."
Kim telah memegang kekuasaan yang hampir absolut di Korea Utara yang diperintah secara dinasti sejak mengambil alih kekuasaan setelah kematian ayahnya Kim Jong-il pada tahun 2011. Pada tahun 2012, partai tersebut menyebut Kim Jong-il sebagai "sekretaris jenderal abadi" dan Kim Jong-un "sekretaris pertama" dalam sebuah konferensi. (Baca juga: Anggap Pengkhianat, Massa Pro-Trump Hendak Gantung Wapres Pence di Capitol )
Menurut laporan KCNA, partai itu juga mengadakan pemilihan untuk Komite Sentral-nya, sebuah badan pemerintahan kunci yang mencakup politbiro yang kuat.
Kim Yo-jong, adik perempuan Kim Jong-un dan pejabat senior partai yang sebelumnya menjadi calon anggota politbiro, tidak ada dalam daftar. Tak adanya nama Kim Yo-jong dalam daftar anggota polibiro telah mengacaukan harapan luas dari para pengamat rezim tertutup itu bahwa perempuan itu disebut-sebut akan menggantikan kakaknya suatu hari nanti.
Lihat Juga: Intelijen Kyiv: Pasukan Khusus Korut Habisi 8 Tentara Rusia karena Dikira Prajurit Ukraina
(min)