China Desak Inggris Tinggalkan Mentalitas Kolonial Dalam Isu Hong Kong

Jum'at, 08 Januari 2021 - 03:31 WIB
loading...
China Desak Inggris Tinggalkan Mentalitas Kolonial Dalam Isu Hong Kong
China mendesak Inggris untuk meninggalkan ilusinya tentang pengaruh kolonial yang berkelanjutan di Hong Kong. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - China mendesak Inggris untuk meninggalkan ilusinya tentang pengaruh kolonial yang berkelanjutan di Hong Kong. Beijing juga meminta Inggris untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri China.

Ini adalah respon atas pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab. Di mana, Raab mengatakan penangkapan para politisi dan aktivis di Hong Kong adalah serangan menyedihkan terhadap hak dan kebebasan Hong Kong, sebagaimana dilindungi oleh Deklarasi Bersama Sino-Inggris.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan bahwa inti dari Deklarasi Bersama adalah dimulainya kembali pelaksanaan kedaulatan China atas Hong Kong, yang tidak memberi Inggris hak untuk mencampuri urusan Hong Kong.

"Sejak kembalinya Hong Kong, pemerintah China telah memerintah Hong Kong berdasarkan Konstitusi Republik Rakyat China dan Hukum Dasar Daerah Administratif Khusus Hong Kong, bukan Deklarasi Bersama," kata Hua, seperti dilansir Xinhua pada Jumat (8/1/2021).

Hua mengatakan, orang-orang itu ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan termasuk subversi berdasarkan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong. ( Baca juga: Demokrasi Jadi Tantangan Berat di Hong Kong)

"Kami dengan tegas mendukung polisi Hong Kong dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan hukum untuk menjaga keamanan nasional dan keamanan dan stabilitas Hong Kong," katanya.

Dia kemudian mengatakan bahwa setelah kembalinya Hong Kong, adalah fakta yang tidak dapat disangkal bahwa penduduk Hong Kong telah menikmati hak dan kebebasan demokrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan penerapan prinsip-prinsip "satu negara, dua sistem". ( Baca juga: Pengusaha Media Hong Kong Jimmy Lai Dijebloskan Lagi ke Penjara )
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0862 seconds (0.1#10.140)