China Doakan Kondisi AS Kembali Stabil Pasca Penyerbuan Gedung Parlemen

Kamis, 07 Januari 2021 - 20:52 WIB
loading...
China Doakan Kondisi...
China berharap situasi di Amerika Serikat (AS) membaik, khususnya di Washington D.C pasca kerusuhan yang terjadi kemarin. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - China berharap situasi di Amerika Serikat (AS) membaik, khususnya di Washington D.C pasca kerusuhan yang terjadi kemarin. Ratusan pendukung Donald Trump menyerbu US Capitol dalam upaya yang menakjubkan untuk membalikkan hasil pemilihan umum dan membatalkan kemenangan Joe Biden.

"China berharap orang Amerika dapat menikmati perdamaian, stabilitas, dan keamanan secepat mungkin," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (7/1/2021).

Hua kemudian mendesak warga AS untuk merenungkan mengapa beberapa orang dan media di AS memberikan narasi yang berbeda tentang gejolak sosial di Hong Kong pada 2019, dengan apa yang terjadi di Washington D.C.

“Kata apa yang mereka gunakan untuk Hong Kong? Kata-kata apa yang mereka gunakan sekarang? Media AS mengutuk insiden di AS, menyebutnya 'kekerasan', 'preman', 'ekstremis' dan 'aib’,” ungkapnya. ( Baca juga: Penemuan Serpihan Pesawat Antariksa China Muncul Kejanggalan )

“Kata-kata apa yang mereka gunakan untuk menggambarkan kerusuhan di Hong Kong? 'Pemandangan indah,' 'pejuang demokrasi', “ sambungnya.

Sebelumnya, kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Washington DC, Robert J Contee menyatakan, empat orang tewas dan 52 orang ditahan selama insiden penyerbuan US Capitol.

Contee menjelaskan, 47 dari 52 penangkapan hingga saat ini terkait pelanggaran jam malam pada kemarinsore yang diterapkan Walikota Muriel Bowser. ( Baca juga: Demi Redam Kericuhan di AS, YouTube Berani Hapus Unggahan Video Donald Trump )

Sebanyak 26 penangkapan melibatkan orang-orang yang ditangkap terkait penyerbuan gedung US Capitol. Beberapa orang lainnya ditangkap dengan tuduhan membawa senjata api tanpa izin atau terlarang.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
32 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Musuh-musuh Utama AS...
Musuh-musuh Utama AS dan NATO akan Gelar Latihan Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved