Sri Lanka Kremasi Paksa Jenazah Muslim Korban Covid, Protes Diabaikan

Selasa, 05 Januari 2021 - 14:43 WIB
loading...
Sri Lanka Kremasi Paksa Jenazah Muslim Korban Covid, Protes Diabaikan
Petugas melakukan kremasi jenazah korban Covid-19 di Sri Lanka. Foto/REUTERS
A A A
COLOMBO - Setiap beberapa hari, Muslim Sri Lanka berunjuk rasa ke jalanan untuk memprotes kebijakan pemerintah yang melakukan kremasi pada jenazah Muslim korban Covid-19.

Muslim Sri Lanka ingin pemerintah mengizinkan agar jenazah-jenazah itu dikebumikan sesuai ajaran Islam.

Sebelum wabah virus corona, upacara pemakaman umat Islam bukanlah masalah bagi negara mayoritas Buddha dan Hindu yang mempraktikkan kremasi.

Bahkan ketika pandemi mendekat pada Maret tahun lalu, Kementerian Kesehatan mengeluarkan pemberitahuan yang mengizinkan pemakaman Muslim bagi mereka yang terinfeksi. (Baca Juga: Mengerikan, Semua Pasien di ICU Meninggal karena Pasokan Oksigen Habis)

Semuanya berubah ketika penyakit itu merenggut korban Muslim pertama, Mohammed Jamal dari kota Negombo. (Lihat Infografis: Ratusan Warga Israel Terinfeksi Covid-19 Setelah Disuntik Vaksin)

Pada 30 Maret, petugas rumah sakit mengkremasinya tanpa persetujuan istri dan anak-anaknya. (Lihat Video: Tidak Beridentitas, Ini Cara Kerja Drone Bawah Laut yang Ditemukan Nelayan)

Pada 11 April, pedoman pemerintah diperbarui, mewajibkan kremasi bagi semua orang yang meninggal dunia akibat virus korona, terlepas dari keyakinan dan agama mereka.



"Muslim Sri Lanka tidak takut mati tetapi mereka trauma dengan aturan kremasi paksa," tegas aktivis hak asasi Shreen Saroor kepada Arab News.

Protes telah diadakan di semua kota besar. Pada Minggu, demonstrasi menentang kremasi paksa dilakukan di Killionochi, kota yang didominasi Tamil di utara.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1880 seconds (0.1#10.140)