Banyak Rumor Palsu, India Minta Warganya Percaya Soal Keamanan Vaksin Covid-19
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Menteri Kesehatan India , Harsh Vardhan mengimbau masyarakat tidak salah kaprah dengan rumor yang beredar terkait keamanan dan kemanjuran vaksin Covid-19 . Imbauan ini datang ditengah meningkatnya hoax soal vaksin Covid-19.
"Saya ingin mengimbau masyarakat untuk tidak percaya pada rumor apapun. Kriteria utama kami dalam uji coba vaksin adalah keamanan dan kemanjuran dan tidak ada yang akan dikompromikan," katanya. ( )
Vardhan lalu mengatakan bahwa vaksin Covid-19 akan gratis untuk orang-orang di seluruh negeri. "Tidak hanya di Delhi, itu akan gratis di seluruh negeri," kata Vardhan.
Sebelumnya, regulator obat-obatan India memberikan persetujuan akhir untuk penggunaan darurat dua vaksin virus Corona baru. Kedua vaksin yang mendapat "restu" itu dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford serta oleh perusahaan lokal Bharat Biotech.
Negara terpadat kedua di dunia itu sekarang diharapkan untuk memulai program imunisasi besar-besaran dalam beberapa minggu ke depan, dengan vaksin AstraZeneca/Oxford sebagai pelopor dan COVAXIN buatan Bharat Biotech dikelola dalam kondisi yang lebih ketat mengingat tidak ada data khasiat yang dirilis.
"Kemanjuran keseluruhan dari vaksin AstraZeneca/Oxford adalah 70,42%, sedangkan COVAXIN Bharat Biotech adalah aman dan memberikan respon kekebalan yang kuat," kata Pengawas Obat-obatan Umum India V.G. Somani.
Vaksin AstraZeneca/Oxford yang dikembangkan Inggris dibuat secara lokal oleh Serum Institute of India (SII) dan akan diberi merek COVISHIELD, sementara Bharat Biotech telah bekerja sama dengan Dewan Riset Medis India yang dikelola pemerintah.
"Saya ingin mengimbau masyarakat untuk tidak percaya pada rumor apapun. Kriteria utama kami dalam uji coba vaksin adalah keamanan dan kemanjuran dan tidak ada yang akan dikompromikan," katanya. ( )
Vardhan lalu mengatakan bahwa vaksin Covid-19 akan gratis untuk orang-orang di seluruh negeri. "Tidak hanya di Delhi, itu akan gratis di seluruh negeri," kata Vardhan.
Sebelumnya, regulator obat-obatan India memberikan persetujuan akhir untuk penggunaan darurat dua vaksin virus Corona baru. Kedua vaksin yang mendapat "restu" itu dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford serta oleh perusahaan lokal Bharat Biotech.
Negara terpadat kedua di dunia itu sekarang diharapkan untuk memulai program imunisasi besar-besaran dalam beberapa minggu ke depan, dengan vaksin AstraZeneca/Oxford sebagai pelopor dan COVAXIN buatan Bharat Biotech dikelola dalam kondisi yang lebih ketat mengingat tidak ada data khasiat yang dirilis.
"Kemanjuran keseluruhan dari vaksin AstraZeneca/Oxford adalah 70,42%, sedangkan COVAXIN Bharat Biotech adalah aman dan memberikan respon kekebalan yang kuat," kata Pengawas Obat-obatan Umum India V.G. Somani.
Vaksin AstraZeneca/Oxford yang dikembangkan Inggris dibuat secara lokal oleh Serum Institute of India (SII) dan akan diberi merek COVISHIELD, sementara Bharat Biotech telah bekerja sama dengan Dewan Riset Medis India yang dikelola pemerintah.
(esn)