KBRI Seoul: Pencarian Tiga ABK WNI di Korsel Masuki Babak Baru
loading...

Menurut KBRI Seoul, pencarian kini mencapai babak baru setelah ditemukannya dua jenazah, satu pada 31 Desember 2020 dan satu lagi pada 3 Januari 2021. Foto/KBRI Seoul
A
A
A
SEOUL - Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Seoul, Korea Selatan (Korsel) menyatakan, operasi SAR di perairan Jeju terus berlanjut. Operasi itu untuk mencari tujuh awak kapal “32 Myeongminho”, di mana tiga diantaranya berasal dari Indonesia . Para ABK itu hilang akibat kecelakaan di laut, dekat pulau Jeju pada awal pekan ini.
Menurut KBRI Seoul, pencarian kini mencapai babak baru setelah ditemukannya dua jenazah. Satu jenazah ditemukan pada 31 Desember 2020 dan satu lagi pada 3 Januari 2021. Keduanya diduga merupakan awak kapal warga Korsel.
Polisi, jelas KBRI, masih melakukan identifikasi dengan memeriksa sidik jari korban dan sampel DNA. Lima awak lainnya, termasuk tiga orang WNI dengan inisial IHP, S dan DIS masih dinyatakan hilang. ( Baca juga: Tiga Orang ABK WNI Hilang dalam Kecelakaan Kapal Ikan Korea Selatan )
Operasi SAR untuk mencari para awak kapal yang masih hilang semakin diintensifkan. Pemerintah Korsel mengerahkan penambahan armada SAR dengan jumlah besar, yakni dengan 24 kapal, tujuh helikopter dan empat drone untuk menyisir lokasi di laut dan udara. Dari sisi personel diterjunkan 84 orang penyelam dan 935 orang petugas dari unsur Korea Coast Guard/KCG, polisi, pemadam kebakaran dan Angkatan Laut Korsel.
Penguatan operasi SAR, papar KBRI Seoul, dilakukan untuk mempercepat proses pencarian dan menjangkau lokasi yang lebih luas di laut Jeju. Kini wilayah pencarian merentang sepanjang 40 kilometer ke Timur dan Barat serta serta 27.8 kilometer ke Utara dan Selatan Pelabuhan Jeju.
Lokasi SAR berpusat pada 2.6 KM di Barat Laut Pelabuhan Jeju. Tim SAR memusatkan pencarian di beberapa titik termasuk lokasi tempat kapal terakhir kali dilihat dekat Pelabuhan Jeju, lokasi penemuan jenazah yang pertama dan kedua, serta lokasi dimana serpihan kapal ditemukan.
"Tim KBRI Seoul masih berada di Jeju untuk berkoordinasi dengan KCG dan Tim SAR gabungan. Tim SAR sudah menemukan sejumlah barang yang diduga milik awak kapal dan satu komponen baling-baling kapal," ucap KBRI Seoul, dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Minggu (3/1/2021).
"Tim KBRI diizinkan melihat barang-barang yang ditemukan untuk membantu proses identifikasi kepemilikan barang temuan dimaksud," sambungnya. ( Baca juga: Tangkap Peluang IK CEPA, Kotra Jakarta Siap Jembatani Perdagangan RI-Korsel )
KBRI Seoul menambahkan bahwa tim mereka akan tetap berada di lokasi untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat, mewakili pemerintah Indonesia dalam upaya pencarian, serta menjadi penghubung antara keluarga para ABK WNI di tanah air dengan tim SAR gabungan pemerintah Korsel.
Menurut KBRI Seoul, pencarian kini mencapai babak baru setelah ditemukannya dua jenazah. Satu jenazah ditemukan pada 31 Desember 2020 dan satu lagi pada 3 Januari 2021. Keduanya diduga merupakan awak kapal warga Korsel.
Polisi, jelas KBRI, masih melakukan identifikasi dengan memeriksa sidik jari korban dan sampel DNA. Lima awak lainnya, termasuk tiga orang WNI dengan inisial IHP, S dan DIS masih dinyatakan hilang. ( Baca juga: Tiga Orang ABK WNI Hilang dalam Kecelakaan Kapal Ikan Korea Selatan )
Operasi SAR untuk mencari para awak kapal yang masih hilang semakin diintensifkan. Pemerintah Korsel mengerahkan penambahan armada SAR dengan jumlah besar, yakni dengan 24 kapal, tujuh helikopter dan empat drone untuk menyisir lokasi di laut dan udara. Dari sisi personel diterjunkan 84 orang penyelam dan 935 orang petugas dari unsur Korea Coast Guard/KCG, polisi, pemadam kebakaran dan Angkatan Laut Korsel.
Penguatan operasi SAR, papar KBRI Seoul, dilakukan untuk mempercepat proses pencarian dan menjangkau lokasi yang lebih luas di laut Jeju. Kini wilayah pencarian merentang sepanjang 40 kilometer ke Timur dan Barat serta serta 27.8 kilometer ke Utara dan Selatan Pelabuhan Jeju.
Lokasi SAR berpusat pada 2.6 KM di Barat Laut Pelabuhan Jeju. Tim SAR memusatkan pencarian di beberapa titik termasuk lokasi tempat kapal terakhir kali dilihat dekat Pelabuhan Jeju, lokasi penemuan jenazah yang pertama dan kedua, serta lokasi dimana serpihan kapal ditemukan.
"Tim KBRI Seoul masih berada di Jeju untuk berkoordinasi dengan KCG dan Tim SAR gabungan. Tim SAR sudah menemukan sejumlah barang yang diduga milik awak kapal dan satu komponen baling-baling kapal," ucap KBRI Seoul, dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Minggu (3/1/2021).
"Tim KBRI diizinkan melihat barang-barang yang ditemukan untuk membantu proses identifikasi kepemilikan barang temuan dimaksud," sambungnya. ( Baca juga: Tangkap Peluang IK CEPA, Kotra Jakarta Siap Jembatani Perdagangan RI-Korsel )
KBRI Seoul menambahkan bahwa tim mereka akan tetap berada di lokasi untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat, mewakili pemerintah Indonesia dalam upaya pencarian, serta menjadi penghubung antara keluarga para ABK WNI di tanah air dengan tim SAR gabungan pemerintah Korsel.
(esn)
Lihat Juga :