Joe Biden: AS Butuh Koalisi untuk Hadapi China

Selasa, 29 Desember 2020 - 08:13 WIB
loading...
Joe Biden: AS Butuh...
Presiden terpilih Amerika Serikat dalam pilpres AS 2020, Joe Biden. Foto/REUTERS/Kevin Lamarque
A A A
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Washington perlu membangun koalisi dengan negara demokrasi lain yang berpikiran sama untuk menghadapi China .

Seruan membentuk koalisi anti-Beijing ini disampaikan Biden dalam pidatonya hari Senin setelah dia mendapat pengarahan anggota tim peninjau badan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika mengenai potensi tantangan utama yang akan dihadapi oleh pemerintahannya di masa mendatang. (Baca: Heboh Video Menghina Lagu Indonesia Raya, Ini Respons Malaysia )

"Saat kami bersaing dengan China untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah China atas pelanggaran perdagangan, teknologi, hak asasi manusia, dan bidang lainnya, posisi kami akan jauh lebih kuat ketika kami membangun koalisi mitra dan sekutu yang berpikiran sama yang membuat tujuan bersama dengan kami dalam mempertahankan kepentingan bersama dan nilai-nilai kita bersama," katanya.

Presiden terpilih pengganti Donald Trump ini sebelumnya mengatakan pemerintahannya tidak akan segera mengakhiri perang dagang dengan Beijing.

Biden mengatakan bermitra dengan negara demokrasi lain dalam menghadapi China, maka pengaruh ekonomi Amerika akan lebih dari dua kali lipat atas negara komunis tersebut.

Dia menambahkan bahwa tidak ada masalah global yang dapat diselesaikan oleh AS yang bertindak sendiri, termasuk perubahan iklim dan pandemi virus corona baru (COVID-19).

Lantaran Biden akan berkuasa di Gedung Putih setidaknya selama empat tahun, banyak ahli dan pejabat di seluruh dunia berspekulasi bahwa kepresidenannya akan mewakili perubahan tajam dalam kebijakan luar negeri dari Trump. (Baca: Indonesia Disebut Akan Mundur dari Proyek Jet Tempur KF-X/IF-X Korsel )

Ini sangat penting bagi Beijing, karena di bawah pemerintahan Trump, hubungan AS-China memburuk secara signifikan, di mana Washington menuduh Beijing melakukan praktik ekonomi yang tidak adil, pelanggaran hak asasi manusia di beberapa wilayahnya, pelanggaran terhadap status khusus Hong Kong, dan kurangnya transparansi terkait pandemi virus corona.

Di sisi lain, Biden menuduh pemerintahan petahana menahan informasi keamanan nasional dan mengatakan timnya telah menghadapi sebagian besar hambatannya dalam proses transisi dari cabang politik Pentagon.

"Dari beberapa lembaga, tim kami menerima kerjasama yang patut dicontoh, dari staf karier lembaga tersebut, dari yang lain—terutama Departemen Pertahanan—kami melawan rintangan dari kepemimpinan politik departemen itu," katanya. (Baca juga: Hizbullah Gandakan Jumlah Rudal Presisi, Klaim Bisa Hantam Seluruh Israel )

"Tim kami tidak mendapatkan semua informasi yang kami butuhkan dari administrasi yang akan lengser di bidang keamanan nasional utama," keluh Biden, seperti dikutip Sputniknews, Selasa (29/12/2020).
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Negara yang Wilayahnya...
5 Negara yang Wilayahnya Pernah Diklaim Milik China, Siapa Saja?
Kim Jong-un Perintahkan...
Kim Jong-un Perintahkan Kapal Perang Korea Utara Segera Dilengkapi Senjata Nuklir
Houthi Sebut Serangannya...
Houthi Sebut Serangannya yang Bikin Jet Tempur F/A-18 AS Jatuh dari Kapal Induk dan Tenggelam di Laut
Mahathir Mohamad: Dunia...
Mahathir Mohamad: Dunia Tak Bisa Apa-apa karena Pendukung Genosida Israel Adalah Amerika yang Hebat
Legenda Hollywood Oliver...
Legenda Hollywood Oliver Stone: AS dan Rusia Nyaris Perang Dunia III
Profil China Coast Guard,...
Profil China Coast Guard, Kapal Monster China yang Muncul di dekat Pulau Sandy Cay Filipina
3 Penyebab Kapal China...
3 Penyebab Kapal China Muncul di Perairan Filipina, Salah Satunya Berkaitan dengan AS
7 Fakta Menarik Tentang...
7 Fakta Menarik Tentang Konklaf Gereja Katolik yang Memilih Paus Berikutnya
Marak Tentara AS Perkosa...
Marak Tentara AS Perkosa Perempuan Jepang, Polisi Gelar Patroli
Rekomendasi
Umumkan Pemenang BRImo...
Umumkan Pemenang BRImo FSTVL 2024, Nasabah BRI Bawa Pulang Mobil BMW hingga Ribuan Tabungan Emas
Sinopsis Sinetron Mencintaimu...
Sinopsis Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi Eps 129: Terungkapnya Kehamilan Arini dan Terguncangnya Emil
KB Bank Bukopin Catat...
KB Bank Bukopin Catat Laba Bersih Konsolidasi Rp352 Miliar di Kuartal I-2025
Berita Terkini
Kebakaran Israel Berkobar...
Kebakaran Israel Berkobar Mendekati Yerusalem pada Hari Kedua, Zionis Darurat Nasional
43 menit yang lalu
Demi Proyek Baru, Yordania...
Demi Proyek Baru, Yordania Usir Paksa 101 Warga Palestina dari Kamp Pengungsi Tak Resmi
1 jam yang lalu
Inggris Berunding dengan...
Inggris Berunding dengan Prancis dan Arab Saudi untuk Akui Negara Palestina pada Juni
2 jam yang lalu
Profil Norman Briski,...
Profil Norman Briski, Aktor Yahudi yang Dituduh Anti-Semit Gara-gara Membela Gaza
3 jam yang lalu
Rusia Peringatkan Barat...
Rusia Peringatkan Barat Tingkatkan Terorisme Maritim
3 jam yang lalu
Israel Tuduh Mendiang...
Israel Tuduh Mendiang Paus Fransiskus Antisemit, Apa Artinya?
5 jam yang lalu
Infografis
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved