Ayah Sewa 5 Pembunuh Bayaran untuk Habisi Anaknya yang Kelewat Nakal

Senin, 28 Desember 2020 - 08:31 WIB
loading...
Ayah Sewa 5 Pembunuh...
Seorang Ayah di India sewa lima pembunuh bayaran untuk membunuh anaknya yang kelewat nakal. Foto/Ilustrasi SINDOnews.com
A A A
PATNA - Seorang Ayah di Bihar, India , menyewa lima pembunuh bayaran untuk membunuh anaknya karena dia sudah muak dengan rentetan kenakalannya hingga menyebabkan ketegangan di dalam keluarga.

Ayah bernama Anwarul Haque, 65, telah ditangkap polisi bersama lima pembunuh bayaran. Mereka setelah telah dimasukkan ke penjara. (Baca: Heboh Video Menghina Lagu Indonesia Raya, Ini Respons Malaysia )

Polisi mengatakan Anwarul Haque, seorang penduduk desa Bagahi-Sheikhpura di distrik Gopalganj, membayar Rs500.000 kepada para pembunuh putranya karena ulah terakhir korban telah mengubah hidupnya menjadi "neraka yang sesungguhnya".

Haque, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, mengaku mengambil langkah nekat itu setelah putranya yang berusia 45 tahun, Shafique Alam, menolak untuk memperbaiki perilakunya meskipun berulang kali diperingatkan dan dinasihati.

Menurut pengungkapan yang dibuat oleh polisi, tiga orang membawa Shafique Alam ke kota Bettiah di distrik tetangga Champaran Barat dengan sepeda dengan sebuah alasan. Setibanya di lokasi yang sepi, korban ditembak hingga tewas. Kartrid kosong ditemukan polisi di lokasi kejadian selama penyelidikan. (Baca juga: Pemuda Muslim Prancis Diserang Sesama Muslim karena Rayakan Natal )

Polisi mengatakan korban yang mengelola toko umum di kota Gopalganj terlibat dalam perdagangan sapi ilegal. Namun yang membuat Ayahnya jengkel adalah caranya mengambil uang dari banyak penduduk desa dengan cara menjual harta leluhurnya yang sempat menimbulkan ketegangan dalam keluarga.

“Shafique (Alam) telah mengambil uang dari beberapa penduduk desa atas nama menjual properti leluhurnya yang ditentang keras oleh Ayahnya. Pria itu (korban) juga seorang pecandu alkohol dan akan menyerang siapa pun di rumah dan karenanya Ayahnya memutuskan untuk menyingkirkannya," kata seorang pejabat polisi yang bertanggung jawab atas penyelidikan, Nirbhai Kumar Rai, kepada media setempat yang dikutip Gulf News, Senin (28/12/2020).

Pembunuh Bayaran

Meningkatnya insiden mempekerjakan pembunuh bayaran untuk membunuh anggota keluarga sendiri telah membingungkan polisi di negara bagian itu. Tahun lalu, seorang pemuda dari Patna menyewa seorang pembunuh bayaran untuk membunuh Ayahnya yang sudah pensiun hanya karena dia sering menegurnya lantaran tidak memberikan perhatian yang tepat pada studinya.

Pemuda itu telah memberikan Rs15.000 sebagai uang muka kepada pembunuh bayaran dan dirinya sendiri membawa penembak dengan sepedanya ke tempat di mana Ayahnya akan dibunuh ketika dia pergi berjalan-jalan pagi di daerah Kumhrar di Patna, Bihar. Korban, Dr Chandrashekhar Prasad, telah pensiun sebagai ahli bedah sipil hampir beberapa minggu sebelum dia dibunuh.

Dalam insiden lain yang dilaporkan dari distrik Patna pada tahun 2018, seorang wanita menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh putranya sendiri, yang tampaknya muak dengan aktivitas skandalnya. Wanita itu diduga membayar Rs40.000 kepada pembunuh bayaran untuk menghilangkan putranya.

Menurut wanita itu, seluruh warga desa kesal atas kegiatan ilegal putranya karena dia akan melakukan pelecehan seksual terhadap wanita di daerah itu dan bahkan menggoda gadis-gadis saat mencuri dan merampok telah menjadi kebiasaan rutinnya. Wanita itu memberi tahu polisi bahwa putranya telah membuat hidupnya seperti neraka dan karenanya dia memutuskan untuk membunuhnya.

Insiden serupa lainnya dilaporkan pada tahun yang sama dari distrik Munger di mana seorang anak laki-laki menyewa dua pembunuh bayaran seharga Rs200.000 untuk menembak mati Ayahnya yang akan segera pensiun yang bekerja di perusahaan kereta api India untuk mendapatkan pekerjaan atas dasar belas kasih. Untungnya, korban selamat.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1771 seconds (0.1#10.140)