Para Pemimpin Negara Dikarantina setelah Macron Positif COVID-19

Jum'at, 18 Desember 2020 - 18:45 WIB
loading...
Para Pemimpin Negara Dikarantina setelah Macron Positif COVID-19
Presiden Prancis Emmanuel Macron. Foto/REUTERS
A A A
PARIS - Beberapa pemimpin negara yang bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam 10 hari terakhir segera melakukan karantina setelah Macron positif COVID-19.

Macron pada Rabu bertemu Perdana Menteri (PM) Portugal Antonio Costa di Istana Elysee. Kantor Costa mengumumkan pada Kamis bahwa ia memasuki karantina sebagai tindakan pencegahan dan akan terus bekerja dari jarak jauh.

Di Prancis, Perdana Menteri Jean Castex dan ketua Majelis Nasional Richard Ferrand juga dikarantina setelah melakukan kontak dekat dengan Macron pada Rabu.

Macron pada Senin menghadiri konvensi yang merayakan ulang tahun ke-60 Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) di Paris dengan para pemimpin, termasuk Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, dan Sekretaris Jenderal OECD Angel Gurria. (Baca Juga: Lockheed Martin Bantu Jepang Bangun Jet Tempur Siluman Baru)

“Michel menjalani karantina,” ungkap juru bicara Michel, Barend Leyts di Twitter. (Lihat Infografis: Akhiri Covid-19, Arab Saudi Mulai Vaksinasi Massal)

“@eucopresident diberitahu oleh otoritas Prancis bahwa dia tidak dianggap sebagai kontak dekat. Dia dites secara teratur dan dinyatakan negatif pada Selasa. Namun, sebagai tindakan pencegahan, presiden akan melakukan isolasi diri," papar Leyts. (Lihat Video: Polisi Tangkap Peserta Aksi 1812 di Tanah Abang)

Sanchez juga dikarantina karena kontaknya baru-baru ini dengan Macron.



Media Spanyol melaporkan, segera setelah hasil positif Macron diumumkan pada Kamis, Sanchez memberi tahu raja bahwa dia tidak akan menghadiri acara resmi apa pun dan akan mengkarantina dirinya sendiri selama sepekan.

Sanchez dijadwalkan menghadiri acara dengan Raja Felipe VI pada Kamis tengah hari, tetapi tidak akan hadir.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1672 seconds (0.1#10.140)