Pejabat Nagorno Karabakh: Azerbaijan Tangkap Tentara Armenia

Kamis, 17 Desember 2020 - 08:33 WIB
loading...
Pejabat Nagorno Karabakh:...
Tentara etnis Armenia berjalan di sepanjang jalan dekat perbatasan antara Nagorno-Karabakh dan Armenia. Foto/AP
A A A
YEREVAN - Otoritas separatis di Nagorno Karabakh menuduh Azerbaijan menangkap puluhan tentara etnis Armenia , yang melanggar kesepakatan damai yang mengakhiri pertempuran sengit selama enam minggu di wilayah tersebut.

Presiden Nagorno Karabakh, Arayik Harutyunyan, mengatakan puluhan anggota pasukan pertahanan diri di kawasan itu ditangkap. Ombudsman hak asasi manusia Nagorno Karabakh Artak Beglaryan menyebutkan jumlah tersebut sekitar 60 prajurit etnis Armenia, dan mencela tindakan Azerbaijan sebagai benar-benar tidak dapat diterima.

Belakangan, militer Nagorno Karabakh mengatakan 73 tentaranya hilang. Pihak berwenang Nagorno Karabakh tidak mengatakan secara pasti kapan insiden itu terjadi. Peristiwa itu terjadi saat gejolak pertempuran minggu lalu.



Belum ada komentar langsung dari otoritas Azerbaijan seperti dikutip dari AP, Kamis (17/12/2020).

Minggu lalu, pejabat Armenia dan Azerbaijan saling menuduh melanggar perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh Rusia pada 10 November lalu, yang membuat Azerbaijan mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar wilayah Nagorno Karabakh dan wilayah sekitarnya yang dikuasai oleh pasukan Armenia selama lebih dari seperempat abad.

Penjaga perdamaian Rusia yang memantau kesepakatan perdamaian mengkonfirmasi gejolak pertempuran di wilayah Hadrut pada hari Jumat, dan dengan cepat dikerahkan ke daerah itu untuk memulihkan gencatan senjata.

Kementerian Pertahanan Armenia pada Rabu lalu mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian Rusia membantu prajurit etnis Armenia yang dikepung oleh tentara Azerbaijan untuk meninggalkan daerah dekat desa Khtsaberd dan Hin Tager di Hadrut.(Baca juga: Azerbaijan-Armenia Tukar Tahanan Perang )

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menuduh pasukan penjaga perdamaian Rusia dikepung sebentar oleh pasukan Azerbaijan selama konfrontasi pekan lalu - klaim yang segera dibantah oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Nagorno Karabakh terletak di Azerbaijan tetapi berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia yang didukung oleh rezim Yerevan sejak perang separatis di sana berakhir pada tahun 1994. Perang itu membuat Nagorno Karabakh sendiri dan wilayah sekitarnya yang substansial berada di tangan Armenia.

Dalam 44 hari pertempuran yang dimulai pada akhir September dan menewaskan lebih dari 5.600 orang di kedua sisi, tentara Azerbaijan bergerak jauh ke dalam Nagorno-Karabakh, memaksa Armenia untuk menerima kesepakatan damai bulan lalu. Rusia mengerahkan hampir 2.000 penjaga perdamaian selama setidaknya lima tahun untuk memantau perjanjian dan memfasilitasi kembalinya para pengungsi.

Kesepakatan damai mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh Armenia, memicu lebih dari sebulan aksi protes yang menyerukan pengunduran diri Pashinyan — yang telah menolak tuntutan untuk mundur. Sekitar 25.000 demonstran berbaris melintasi ibu kota Armenia, Yerevan, meneriakkan "Nikol kamu pengkhianat!" dan "Armenia tanpa Nikol!"(Baca juga: Demonstran Armenia Serbu Gedung Pemerintah, Desak PM Mundur )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Negara Sahabat Israel,...
5 Negara Sahabat Israel, Salah Satunya Adidaya Nuklir yang Jadi Sekutu Abadi
Azerbaijan Marah kepada...
Azerbaijan Marah kepada Rusia atas Tragedi Azerbaijan Airlines Tewaskan 38 Orang
Ada Kemiripan, Ini Rahasia...
Ada Kemiripan, Ini Rahasia Orang-orang Selamat dari Tragedi Azerbaijan Airlines dan Jeju Air
Presiden Azerbaijan:...
Presiden Azerbaijan: Pesawat yang Jatuh Ditembak oleh Rusia
Kata-kata Terakhir Pramugari...
Kata-kata Terakhir Pramugari Tenangkan Penumpang saat Azerbaijan Airlines Jatuh
Azerbaijan Airlines...
Azerbaijan Airlines Nyatakan Pesawatnya Jatuh karena Intervensi Eksternal, tapi Enggan Tuduh Rusia
Tanpa Katakan Bersalah,...
Tanpa Katakan Bersalah, Presiden Putin Minta Maaf atas Kecelakaan Pesawat Azerbaijan
Gempa M 6,2 Guncang...
Gempa M 6,2 Guncang Istanbul, Orang-Orang Berlarian Keluar Gedung
Biodata Sayyida Ahad...
Biodata Sayyida Ahad Istri Sultan Oman, Ibu Negara yang Anggun Pejuang Hak Perempuan
Rekomendasi
Pembuktian Kekuatan...
Pembuktian Kekuatan Monster KO Naoya Inoue di Amerika Serikat
Harga Emas Antam Turun...
Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp1.969.000 per Gram, Ini Daftarnya
Kutuk Keras Teror terhadap...
Kutuk Keras Teror terhadap Dedi Mulyadi, Iwan Bule Desak Densus 88 Tangkap Pelaku
Berita Terkini
Marah 26 Turis Hindu...
Marah 26 Turis Hindu Dibantai di Kashmir, India Lakukan 5 Pembalasan pada Pakistan
35 menit yang lalu
Hendak Buka Rekening,...
Hendak Buka Rekening, Remaja Ini Kaget Telah Di-Blacklist Seluruh Bank Malaysia sejak Usia 9 Tahun
1 jam yang lalu
Profil Victor Gao, Analis...
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
1 jam yang lalu
Pertama di Dunia, Uni...
Pertama di Dunia, Uni Emirat Arab Akan Gunakan AI untuk Membuat Undang-Undang
2 jam yang lalu
Menteri Zionis Ini Ancam...
Menteri Zionis Ini Ancam Gulingkan Netanyahu Jika Israel Tak Duduki Gaza
2 jam yang lalu
Kremlin: Eropa Menginginkan...
Kremlin: Eropa Menginginkan Perang, Bukan Perundingan!
3 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved