Warga Prancis Terbelah dengan Kunjungan Presiden Mesir ke Paris
loading...
A
A
A
PARIS - Warga Prancis terbelah dengan langkah Presiden Emmanuel Macron memberi penghargaan Legion of Honor pada Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
Beberapa unjuk rasa digelar di penjuru Paris saat Sisi mengunjungi Paris pekan lalu.
Publik mengecam situasi hak asasi manusia (HAM) di Mesir seperti pembunuhan ekstra yudisial, penahanan politik sewenang-wenang, dan kondisi penjara yang mengancam nyawa para tahanan.
Meski beberapa warga Prancis mengkritik kunjungan Sisi, yang lain mendukung langkah Prancis karena terkait "kepentingan nasional kita." (Baca Juga: Turki akan Bantu Irak Lenyapkan Semua Teroris PKK)
Alicia Milliaud mengatakan tidak adil untuk memberikan penghargaan jasa Prancis tertinggi kepada Sisi, mengingat pelanggaran hak asasi manusia yang terus-menerus di negara Timur Tengah itu. (Lihat Infografis: Presiden Joko Widodo Urutan 12 Tokoh Muslim Berpengaruh 2021)
"Yang menurut saya paling aneh adalah keputusan pemberian penghargaan kepada Sisi selama kunjungan kenegaraannya dirahasiakan dari publik, yang menunjukkan bahwa sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi," ujar dia. (Lihat Video: Kebakaran Dahsyat Hanguskan Pabrik di Brisbane, Australia)
Bianca Marquez, memiliki pendapat yang sama. Dia mengatakan sejak pertemuan Sisi dengan walikota Paris dan menteri pertahanan juga dirahasiakan, tampaknya ada sesuatu yang mencurigakan.
Menurut Marie, yang ragu membagikan nama belakangnya, sangat mengejutkan melihat Prancis menggelar karpet merah pada Sisi. “Pendekatan ini menunjukkan bahwa kunjungan tersebut hanya untuk kepentingan ekonomi,” tutur dia.
Sebagai tanda protes, jurnalis dan penulis Italia Corrado Augias telah mengembalikan penghargaan Legion of Honor pada pemerintah Prancis.
Beberapa unjuk rasa digelar di penjuru Paris saat Sisi mengunjungi Paris pekan lalu.
Publik mengecam situasi hak asasi manusia (HAM) di Mesir seperti pembunuhan ekstra yudisial, penahanan politik sewenang-wenang, dan kondisi penjara yang mengancam nyawa para tahanan.
Meski beberapa warga Prancis mengkritik kunjungan Sisi, yang lain mendukung langkah Prancis karena terkait "kepentingan nasional kita." (Baca Juga: Turki akan Bantu Irak Lenyapkan Semua Teroris PKK)
Alicia Milliaud mengatakan tidak adil untuk memberikan penghargaan jasa Prancis tertinggi kepada Sisi, mengingat pelanggaran hak asasi manusia yang terus-menerus di negara Timur Tengah itu. (Lihat Infografis: Presiden Joko Widodo Urutan 12 Tokoh Muslim Berpengaruh 2021)
"Yang menurut saya paling aneh adalah keputusan pemberian penghargaan kepada Sisi selama kunjungan kenegaraannya dirahasiakan dari publik, yang menunjukkan bahwa sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi," ujar dia. (Lihat Video: Kebakaran Dahsyat Hanguskan Pabrik di Brisbane, Australia)
Bianca Marquez, memiliki pendapat yang sama. Dia mengatakan sejak pertemuan Sisi dengan walikota Paris dan menteri pertahanan juga dirahasiakan, tampaknya ada sesuatu yang mencurigakan.
Menurut Marie, yang ragu membagikan nama belakangnya, sangat mengejutkan melihat Prancis menggelar karpet merah pada Sisi. “Pendekatan ini menunjukkan bahwa kunjungan tersebut hanya untuk kepentingan ekonomi,” tutur dia.
Sebagai tanda protes, jurnalis dan penulis Italia Corrado Augias telah mengembalikan penghargaan Legion of Honor pada pemerintah Prancis.