ICC Tolak Investigasi Penindasan China Terhadap Muslim Uighur

Rabu, 16 Desember 2020 - 07:17 WIB
loading...
ICC Tolak Investigasi...
ICC menolak lakukan penyelidikan penindasan China terhadap Muslim Uighur. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
DEN HAAG - Pejabat Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tidak akan membuka investigasi atas penindasan China terhadap Muslim Uighur. ICC beralasan hal itu tidak bisa dilakukan karena kurangnya yurisdiksi dalam kasus tersebut.

"Bukan kabar baik bagi kami," kata Presiden Kongres Uighur Dunia Dolkun Isa sebelum mengakui bahwa ICC tidak dalam posisi untuk memeriksa China seperti dikutip dari Washington Examiner, Rabu (16/12/2020).

Pejabat ICC menegaskan posisi mereka dengan menolak permintaan dari kelompok diaspora Muslim Uighur lainnya yang dikenal sebagai Pemerintah Turkestan Timur di Pengasingan, atau ETGE. Pengacara penggugat berharap pengadilan akan memobilisasi untuk melawan deportasi paksa warga Uighur dari negara tetangga Kamboja dan Tajikistan, yang merupakan negara anggota ICC, tetapi pejabat ICC menyatakan bahwa deportasi tersebut berada di bawah ambang kejahatan internasional bahkan jika mereka adalah "pendahulu" atas pelanggaran di China daratan.



"Sementara perilaku para pejabat tersebut mungkin telah berfungsi sebagai pendahulu dari dugaan tindak kejahatan berikutnya di wilayah China, di mana ICC tidak memiliki yurisdiksi," bunyi laporan ICC.

“Tingkah laku yang terjadi di wilayah Negara-Negara Pihak tampaknya, berdasarkan informasi yang tersedia, tidak memenuhi unsur-unsur material dari kejahatan deportasi berdasarkan pasal 7 (1) (d) Statuta Roma,” sambung laporan itu.

Kelompok diaspora Uighur berharap untuk meyakinkan pengadilan untuk mempertimbangkan kembali dengan mengumpulkan lebih banyak informasi tentang deportasi paksa.(Baca juga: Jaksa ICC Ingin Penyelidikan Penuh Kekerasan di Nigeria )

"Jaksa penuntut akan menerima bukti lebih lanjut tentang penangkapan warga Uighur di luar negeri oleh Pemerintah China, dan memaksa mereka kembali ke Turkistan Timur (Xinjiang) yang diduduki," tulis ETGE pada hari Selasa menanggapi pengumuman ICC.

"Pengaduan tersebut menjelaskan bahwa kejahatan yang dilakukan terhadap orang Uighur telah meluas dan sistematis," pernyataan itu menambahkan.

Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat China telah mendirikan kamp "pendidikan ulang" massal untuk Muslim Uighur, minoritas etnis dan agama yang penganiayaannya ingin dibenarkan oleh Beijing sebagai kontraterorisme. Aktivis Uighur memandang ICC sebagai alternatif dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana kursi China di Dewan Keamanan dan pengaruh politiknya dengan negara-negara otoriter memungkinkan Beijing memblokir sebagian besar inisiatif terhadap nasib Muslim Uighur.(Baca juga: Daftar Tahanan Bocor, Ungkap Cara Pemerintah China Tangkap Muslim Uighur )
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
3 Kebijakan Xi Jinping...
3 Kebijakan Xi Jinping yang Ramah bagi Umat Muslim di China, Salah Satunya Memperkenalkan Sinofikasi Islam
Wapres Filipina Sara...
Wapres Filipina Sara Duterte Susul Ayahnya yang Akan Diadili di Den Haag
Bagaimana Sikap Wapres...
Bagaimana Sikap Wapres Filipina setelah Bapaknya, Eks Presiden Duterte Ditangkap?
Mantan Presiden Filipina...
Mantan Presiden Filipina Duterte Naik Pesawat Menuju Den Haag usai Ditangkap
Perang Dagang Memanas,...
Perang Dagang Memanas, Trump akan Kunjungi China Bulan Depan
Mengapa Duterte Sangat...
Mengapa Duterte Sangat Populer di Filipina dan Dikutuk Barat?
Rekomendasi
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
27 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Amerika Serikat Umumkan...
Amerika Serikat Umumkan Siap Perang dengan China!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved