ICC Tolak Investigasi Penindasan China Terhadap Muslim Uighur

Rabu, 16 Desember 2020 - 07:17 WIB
loading...
A A A
“Ini tentu saja secara luas mencerminkan keterbatasan lembaga multilateral. Ini mencerminkan kemampuan terbatas komunitas internasional untuk melakukan sesuatu,” kata Adrian Zenz, peneliti senior dari Victims of Communism Memorial Foundation.

“Alasan (mendekati) ICC adalah impotensi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mekanisme utama untuk melakukan hal seperti itu seharusnya adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan terutama Dewan Hak Asasi Manusia," jelasnya.

Zenz, seorang penyelidik yang dihormati secara internasional atas penindasan China terhadap Uighur, adalah penulis laporan terbaru bahwa pejabat China telah memaksa setidaknya 570.000 orang untuk memetik kapas di Xinjiang. Laporan tersebut menunjukkan cara akuntabilitas yang paling layak, katanya, karena kapas diambil dengan kerja paksa untuk diekspor ke negara-negara Barat dan perusahaan-perusahaan.(Baca juga: Lebih dari 500 Ribu Muslim Uighur Kerja Paksa Jadi Pemetik Kapas )

"Tekanan harus ada pada industri fashion untuk melakukan sesuatu," ucap Zenz.

“Sekarang, kita tidak perlu menunggu politisi yang lamban dan tidak mau pindah. Sekarang, ini bisa berada di tangan warga dan konsumen serta kelompok advokasi," ujarnya.

Isa pun setuju dengan hal itu. “Kami berharap tidak (ada istilah) 'bisnis seperti biasanya',” ujarnya. "Semua perusahaan di negara Barat harus menghentikan bisnis (dengan Xinjiang)," serunya.
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1244 seconds (0.1#10.140)