Disanksi AS karena Beli S-400 Rusia, Turki Dibela Iran
loading...
A
A
A
Erdogan mengatakan bahwa Turki tidak akan terhalang dalam membela diri baik oleh sanksi AS atas pembelian senjata Moskow, atau pun sanksi yang disetujui oleh Uni Eropa sebagai respons atas pengeboran gas Turki di perairan Mediterania yang diklaim oleh Siprus.
"Kami mengharapkan dukungan dari sekutu NATO kami, Amerika, dalam perang kami melawan organisasi dan pasukan teroris...bukan sanksi," kata Erdogan.(Baca juga: Dihukum AS karena S-400 Rusia, Erdogan: Berikan Dukungan, Bukan Sanksi )
Pada 2017, Presiden Turki Recep Erdogan menengahi kesepakatan senilai USD2,5 miliar dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pembelian sistem rudal S-400.
S-400, sistem rudal surface-to-air mobile, diklaim menimbulkan risiko bagi aliansi NATO serta jet tempur siluman F-35, platform senjata paling mahal di Amerika.
Terlepas dari peringatan dari Amerika Serikat dan sekutu NATO lainnya, Turki menerima yang pertama dari empat baterai rudal S-400 pada Juli 2019. Seminggu kemudian, Amerika Serikat menghentikan Turki, mitra keuangan dan manufaktur, dari program F-35.
"Kami mengharapkan dukungan dari sekutu NATO kami, Amerika, dalam perang kami melawan organisasi dan pasukan teroris...bukan sanksi," kata Erdogan.(Baca juga: Dihukum AS karena S-400 Rusia, Erdogan: Berikan Dukungan, Bukan Sanksi )
Pada 2017, Presiden Turki Recep Erdogan menengahi kesepakatan senilai USD2,5 miliar dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pembelian sistem rudal S-400.
S-400, sistem rudal surface-to-air mobile, diklaim menimbulkan risiko bagi aliansi NATO serta jet tempur siluman F-35, platform senjata paling mahal di Amerika.
Terlepas dari peringatan dari Amerika Serikat dan sekutu NATO lainnya, Turki menerima yang pertama dari empat baterai rudal S-400 pada Juli 2019. Seminggu kemudian, Amerika Serikat menghentikan Turki, mitra keuangan dan manufaktur, dari program F-35.
(ber)