Pakar UE-ASEAN Gelar Dialog Pertama Tentang Vaksin Covid-19
loading...

Dalam pertemuan itu para pakar bertukar praktik terbaik tentang kebijakan dan untuk mengidentifikasi peluang lebih lanjut untuk kolaborasi vaksin Covid-19. Foto/REUTERS
A
A
A
BRUSSELS - Para pakar dari Uni Eropa (UE) dan ASEAN melakukan dialog perdana membahas vaksin Covid-19. Dalam pertemuan itu para pakar bertukar praktik terbaik tentang kebijakan dan untuk mengidentifikasi peluang lebih lanjut untuk kolaborasi vaksin Covid-19.
Sebagai dua organisasi regional terkemuka, UE dan ASEAN memiliki kepentingan yang sama dalam mengupayakan pendekatan multilateral untuk akses yang terjangkau, adil dan setara ke vaksin Covid-19 yang aman dan efektif.
Dialog yang dilakukan secara daring itu menjadi arena bagi para praktisi kebijakan dan pakar medis terkemuka UE dan ASEAN untuk memperdebatkan strategi dan aspek praktis dari otorisasi, produksi, dan distribusi vaksin dalam dua panel terpisah. ( Baca juga: Satgas: 1,2 Juta Vaksin Sinovac untuk Memvaksin 600.000 Orang )
“Bekerja sama dalam pencegahan, deteksi dan tanggapan terhadap virus, ASEAN dan UE telah berkoordinasi dan bekerja sama di berbagai tingkatan dan melalui berbagai pemangku kepentingan dalam menanggapi pandemi ini secara efektif,” kata Kung Phoak, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN.
![Pakar UE-ASEAN Gelar Dialog Pertama Tentang Vaksin Covid-19]()
"Dialog webinar tentang vaksin ini semakin memperdalam dan memfasilitasi inovasi dalam kerja sama kesehatan antara ASEAN dan UE, dan selanjutnya membangun hubungan yang kuat dalam pertukaran kebijakan menuju akses yang terjangkau, adil dan setara ke vaksin COVID-19 yang aman dan efektif,” sambungnya, dalam siaran Perwakilan UE di Jakarta yang diterima Sindonews pada Selasa (8/12/2020).
Sementara itu, Peter Piot, Penasihat Khusus Presiden Komisi Eropa untuk Covid-19 dan Direktur London School of Hygiene & Tropical Medicine, menuturkan vaksin yang aman dan efektif memiliki peran kunci untuk dimainkan dalam keluar dari krisis Covid-19. ( Baca juga: Setahun Setelah Pandemi Covid-19 Muncul di China, Inggris Mulai Vaksinasi )
"Tapi tidak ada negara yang aman sampai setiap negara aman. Kolaborasi dan kepemimpinan UE-ASEAN menjadi lebih penting dari sebelumnya dalam memastikan bahwa setiap orang, dimanapun, dapat memperoleh manfaat dari alat-alat vital ini,” ujarnya.
Sebagai dua organisasi regional terkemuka, UE dan ASEAN memiliki kepentingan yang sama dalam mengupayakan pendekatan multilateral untuk akses yang terjangkau, adil dan setara ke vaksin Covid-19 yang aman dan efektif.
Dialog yang dilakukan secara daring itu menjadi arena bagi para praktisi kebijakan dan pakar medis terkemuka UE dan ASEAN untuk memperdebatkan strategi dan aspek praktis dari otorisasi, produksi, dan distribusi vaksin dalam dua panel terpisah. ( Baca juga: Satgas: 1,2 Juta Vaksin Sinovac untuk Memvaksin 600.000 Orang )
“Bekerja sama dalam pencegahan, deteksi dan tanggapan terhadap virus, ASEAN dan UE telah berkoordinasi dan bekerja sama di berbagai tingkatan dan melalui berbagai pemangku kepentingan dalam menanggapi pandemi ini secara efektif,” kata Kung Phoak, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Sosial Budaya ASEAN.

"Dialog webinar tentang vaksin ini semakin memperdalam dan memfasilitasi inovasi dalam kerja sama kesehatan antara ASEAN dan UE, dan selanjutnya membangun hubungan yang kuat dalam pertukaran kebijakan menuju akses yang terjangkau, adil dan setara ke vaksin COVID-19 yang aman dan efektif,” sambungnya, dalam siaran Perwakilan UE di Jakarta yang diterima Sindonews pada Selasa (8/12/2020).
Sementara itu, Peter Piot, Penasihat Khusus Presiden Komisi Eropa untuk Covid-19 dan Direktur London School of Hygiene & Tropical Medicine, menuturkan vaksin yang aman dan efektif memiliki peran kunci untuk dimainkan dalam keluar dari krisis Covid-19. ( Baca juga: Setahun Setelah Pandemi Covid-19 Muncul di China, Inggris Mulai Vaksinasi )
"Tapi tidak ada negara yang aman sampai setiap negara aman. Kolaborasi dan kepemimpinan UE-ASEAN menjadi lebih penting dari sebelumnya dalam memastikan bahwa setiap orang, dimanapun, dapat memperoleh manfaat dari alat-alat vital ini,” ujarnya.
(esn)
Lihat Juga :